Sabtu, 23 Juli 2016

Kisah Orang Sakit Berdzikir Bersama Ribuan Tentara Langit

Konon sakit adalah cara Tuhan untuk mengikis dosa. Manusia yang sakit artinya Tuhan sedang mengikis dosanya. Dan inilah pemahaman yang disematkan pula di benak Elang, seorang pemuda laki-laki yang sedang sekarat karena penyakit jantungnya sedang kambuh-kambuhan. Pada suatu malam, Elang tidur sembari menahan sakit yang amat sangat di dadanya. Ia sampai mencengkram guling dan kasurnya erat-erat. Ia pun hampir tidak bisa bernafas dan bergerak karena jika nafas dan gerak, jantungnya akan semakin sakit.



Dalam kondisi sekarat seperti sakaratul maut itu, Elang pun menangis tersedu. Apalagi ia tinggal sendirian di rumah. Ia bingung harus bagaimana. Ia pasrah saja pada Tuhan bila memang Tuhan hendak mengirim Izrail malam itu juga. Dalam tangisnya dan munajatnya, Elang Berdzikir, "Subhanallah, Alhamdulillah, Wa Laa Ilaha Ilallah Allahuakbar...." Begitu terus ia berdzikir hingga akhirnya tertidur.

Agak lama ia tertidur, ia mendadak terbangun karena mendengar suara-suara berisik seperti tembakan meriam. Ia juga mendengar derap langkah kaki yang sangat banyak. Disertai teriakkan lantunan dzikir yang sangat bersemangat. Elang agak membuka matanya, tapi tidak terlalu penuh. Ia masih mendapati dirinya di atas kasur, tapi suara-suara dzikir itu terdengar amat megah, bagaikan ada ribuan orang di luar rumahnya. Elang dapat merasakan keberadaan mereka. Mereka seperti tentara yang jumlahnya ribuan, berada di seluruh penjuru mengelilingi rumah Elang. Mereka datang untuk mengikuti dzikir Elang yang sedang sekarat itu. Elang pun menangis lagi. Menyadari betapa Tuhan ternyata masih mencintainya, Tuhan bukannya mengirim Izrail, malah mengirim ribuan tentara langit yang berasal dari bangsa jin dan malaikat.

Meskipun mereka berdzikir, tapi entah mengapa Elang juga mendengarkan tembakan-tembakan meriam. Bagaikan mereka sedang berperang. Elang merasakan keberadaan mereka dengan mata batinnya. Ternyata benar, ribuan makhluk yang mengitari rumahnya itu ternyata terdiri dari dua kubu. Satu kubu adalah pasukan malaikat dan jin yang baik. Di kubu lain adapula jin-jin jahat yang meminta mereka menghentikan lantunan dzikir. Tapi kubu baik tidak mau berhenti, jadinya terjadilah pertempuran di tengah dzikir berkumandang. Elang hanya bisa menyaksikan dengan batinnya. Tubuh fisiknya masih terkulai lesu. Begitulah kisah tentang orang sakit yang berdzikir bersama ribuan tentara langit. Semoga bermanfaat.

0 komentar:

Posting Komentar

Tentang Kami | Kontak