Sebagai seorang presiden, Jokowi berhak untuk tinggal di Istana Negara. Bahwa beliau juga berhak membawa istri dan anaknya tinggal di sana juga. Jokowi awalnya memang memilih istana negara sebagai tempat tinggalnya. Tapi kemudian beliau berubah, beliau boyong istrinya pindah ke Istana Bogor. Katanya supaya suasana beda.
Anak-anak Jokowi tentu tidak ikut. Karena ketiga anaknya punya kesibukan sendiri-sendiri. Jadi di Istana Bogor hanya berdua dengan istri. Dan beramai-ramai dengan para satwa di halaman kebun raya bogor, terutama rusa-rusa.
Entahlah mengapa Jokowi kok "nekad" sekali pindah ke Istana Bogor dan berkantor di sana. Selain menuai kontroversi, Istana peninggalan kolonial Belanda ini juga angker kan. Mana tinggalnya di sana cuma berdua dengan istri. Pasti bawaannya sunyi dan mistis.
Kontroversi yang terjadi karena kepindahan Jokowi ini adalah soal penyelenggaraan negara. Tiap kali ada rapat, maka para pejabat negara akan datang ke Istana Bogor dengan akomodasi semuanya ditanggung negara. Bisa bayangkan berapa banyaknya dana yang digelontorkan untuk ini? Kalau Jokowi berkantor di Jakarta saja kan para pejabat tinggi Ibukota tidak perlu sampai bepergian jauh dan menginap di hotel. Negara bisa hemat. Tapi yang namanya Presiden, kalau sudah ingin ya harus dituruti. Berbagai kontroversi itu ditepis. Misalnya dengan logika jalan tol. Bahwa jarak Jakarta ke Bogor itu tidak jauh karena ada jalan tol.
Tapi dilihat dari segi positifnya juga ada. Jokowi itu kan presiden, butuh tempat kerja yang nyaman. Yang membuat pikirannya fresh. Tinggal di Istana Bogor bisa membuatnya fresh. Karena keasrian alam yang ditawarkan Kebun Raya Bogor.
Tapi di balik keindahan Istana Bogor, Jokowi dan istri pasti tidak akan bisa lepas dari berbagai sisi mistis Istana Bogor dan Kebun Raya Bogor. Di sana, banyak sekali hantu-hantu Belanda. Di tepi danau konon sering ada penampakkan noni-noni Belanda. Di dalam tiap ruangan di Istana juga banyak sekali hantu. Dan konon paling terseram adalah patung-patung di banyak sudut Kebun Raya Bogor konon bisa bergerak-gerak sendiri.
Nah, loh? Angker begini kok Pak Jokowi malah pindah ke sana? Apa nggak takut, Pak?
Anak-anak Jokowi tentu tidak ikut. Karena ketiga anaknya punya kesibukan sendiri-sendiri. Jadi di Istana Bogor hanya berdua dengan istri. Dan beramai-ramai dengan para satwa di halaman kebun raya bogor, terutama rusa-rusa.
Entahlah mengapa Jokowi kok "nekad" sekali pindah ke Istana Bogor dan berkantor di sana. Selain menuai kontroversi, Istana peninggalan kolonial Belanda ini juga angker kan. Mana tinggalnya di sana cuma berdua dengan istri. Pasti bawaannya sunyi dan mistis.
Kontroversi yang terjadi karena kepindahan Jokowi ini adalah soal penyelenggaraan negara. Tiap kali ada rapat, maka para pejabat negara akan datang ke Istana Bogor dengan akomodasi semuanya ditanggung negara. Bisa bayangkan berapa banyaknya dana yang digelontorkan untuk ini? Kalau Jokowi berkantor di Jakarta saja kan para pejabat tinggi Ibukota tidak perlu sampai bepergian jauh dan menginap di hotel. Negara bisa hemat. Tapi yang namanya Presiden, kalau sudah ingin ya harus dituruti. Berbagai kontroversi itu ditepis. Misalnya dengan logika jalan tol. Bahwa jarak Jakarta ke Bogor itu tidak jauh karena ada jalan tol.
Tapi dilihat dari segi positifnya juga ada. Jokowi itu kan presiden, butuh tempat kerja yang nyaman. Yang membuat pikirannya fresh. Tinggal di Istana Bogor bisa membuatnya fresh. Karena keasrian alam yang ditawarkan Kebun Raya Bogor.
Tapi di balik keindahan Istana Bogor, Jokowi dan istri pasti tidak akan bisa lepas dari berbagai sisi mistis Istana Bogor dan Kebun Raya Bogor. Di sana, banyak sekali hantu-hantu Belanda. Di tepi danau konon sering ada penampakkan noni-noni Belanda. Di dalam tiap ruangan di Istana juga banyak sekali hantu. Dan konon paling terseram adalah patung-patung di banyak sudut Kebun Raya Bogor konon bisa bergerak-gerak sendiri.
Nah, loh? Angker begini kok Pak Jokowi malah pindah ke sana? Apa nggak takut, Pak?
0 komentar:
Posting Komentar