Sudah sejak lama Bekasi
terkenal sebagai salah satu daerah penghasil padi. Banyak warga Bekasi yang
memilih profesi sebagai petani karena luasnya areal persawahan di daerah
tersebut. Selain banyak areal persawahan, Bekasi juga memiliki banyak rawa-rawa
yang sangat luas dan berlumpur. Kedalaman lumpur diareal rawa-rawa tersebut
mayoritas hanya sepinggang orang dewasa.
Namun diantara
rawa-rawa tersebut, ada salah satu rawa yang terkenal dengan aura mistisnya,
yakni Rawa Pengantin. Namun tidak ada salah seorang pun yang mengetahui asal-usul
nama Rawa Pengantin. Rawa Pengantin sendiri adalah sebuah rawa yang airnya
tidak pernah kering. Meskipun daerah disekitarnya mengalami kemarau yang sangat
panjang, namun air di Rawa Pengantin tak pernah kering. Sehingga bisa tetap
menjadi sumber pengairan bagi para petani setempat.
Rawa Pengantin |
Letaknya yang sangat
jauh dari pemukiman warga dan tak bisa dijangkau dengan kendaraan bermotor
membuat Rawa Pengantin jarang dikunjungi oleh warga setempat, termasuk hanya
untuk sekedar memancing. Menurut cerita warga setempat, ada sepasang ikan gabus
raksasa yang terus bergerak mengelilingi Rawa Pengantin. Menurut warga
setempat, kedua ikan gabus ini lah yang menjadi penunggu Rawa Pengantin.
Mungkin karena hal itulah tempat tersebut lebih dikenal dengan sebutan Rawa Pengantin.
Ada beberapa hal yang
tidak boleh dilakukan di Rawa Pengantin. Pertama, para pengunjung tidak
diperbolehkan untuk mengganggu atau bahkan menangkap sepasang ikan gabus jika
mereka menemukannya. Kedua, adalah larangan untuk memancing di Rawa Pengantin
pada hari Jum’at.
Pernah ada suatu kisah
nyata mengenai seorang pemacing dari luar kota yang mendatangi Rawa Pengantin
pada hari Jum’at. Meskipun sudah diperingatkan agar tidak memancing, namun pemancing
tersebut justru nekat pergi ke Rawa Pengantin untuk memancing seorang diri. Sesampainya
di tempat tersebut, ia langsung menyiapkan berbagai peralatan pancingnya. Setelah
menunggu sekian lama, akhirnya umpannya dimakan ikan dan ia dengan sesegera
mungkin menarik kail pancingnya. Ternyata umpannya berhasil dimakan oleh ikan
gabus, namun bukan ikan gabus biasa. Karena saat ditarik ke permukaan, ikan
gabus tersebut bentuknya semakin lama semakin membesar dan bahkan hampir
memakan si pemacing tersebut.
Karena ketakutan, ia berlari
tunggang langgang dan meninggalkan alat pancingnya di Rawa Pengantin.
Sesampainya di perkampungan warga, ia langsung pingsan karena merasa kelelahan
setelah berlari dengan jarak sangat jauh. Setelah tersadar, ia pun langsung
menceritakan kejadian yang ia alami.
0 komentar:
Posting Komentar