Museum Fatahilah, siapa
yang tidak kenal dengan museum yang satu ini. Museum Fatahilah bahkan disebut
sebagai salah satu ikon kota Jakarta yang memiliki daya tarik tersendiri bagi
para wisatawan. Selain menyimpan banyak cerita dan peninggalan sejarah, museum
yang terletak di kawasan Kota Tua Jakarta ini juga dikenal memiliki sederet
kisah mistis yang cukup menyeramkan.
Museum Fatahilah |
Memang pada saat siang
hari museum ini sangat ramai karena banyak dikunjungi oleh para wisatawan yang
ingin mengenal lebih dekat tentang sejarah Jakarta. Namun saat malam hari
suasana museum berubah menjadi sepi dan terkesan sangat angker, terlebih museum
ini memiliki sejarah yang kelam pada masa penjajahan Hindia Belanda.
Penampakan
di Museum Fatahilah
Konon, di Museum Fatahilah
sering terjadi penampakan hantu yang cukup menyeramkan. Pada malam hari, banyak
warga sekitar yang melihat banyak anak kecil berlarian di gedung tua tersebut. Suara-suara
misterius seperti, suara teriakan, tangisan, dan langkah kaki menjadi santapan
setiap hari bagi warga yang tinggal di sekitar museum. Dari kisah sejarah,
bangunan yang mulai dibangun pada tahun 1620 tersebut memang memiliki kisah
yang cukup tragis di masa lampau.
Alun-Alun
Depan Museum
Alun-Alun Museum Fatahilah |
Menurut kisah,
alun-alun depan museum sempat terjadi pembantaian yang sangat sadis pada masa
penjajahan Hindia Belanda. Konon, sekitar tahun 1740 silam, terjadi pembantaian
sekitar 500 warga Tionghoa. Oleh sebab itu, pada waktu-waktu tertentu sering
terdengar suara-suara teriakan di alun-alun museum Fatahilah. Bahkan ada beberapa
warga yang mengaku sempat melihat penampakan hantu tanpa kepala di alun-alun
tersebut.
Lonceng
Kematian
Proses Hukuman Gantung di Museum Fatahilah |
Selain dijadikan kantor
pemerintahan Hindia Belanda, bangunan tua tempat berdirinya museum Fatahilah juga
dijadikan tempat eksekusi hukuman mati bagi para tahanan. Sebelum eksekusi
mati, orang-orang di sekitar museum diberi tanda melalui sebuah lonceng yang
dikenal sebagai lonceng kematian. Jika lonceng berbunyi satu kali, maka
pertanda bahwa tahanan mulai dibawa menuju ke ruang pengadilan. Bunyi yang
kedua menandakan bahwa tahanan sudah berada di atas panggung tempat eksekusi,
dan bunyi yang ketiga menandakan bahwa tahanan akan segera dieksekusi yang
disaksikan langsung oleh pajabat pemerintahan Belanda dan hakim pengadilan.
Penjara
Bawah Tanah
Dari berbagai bangunan
yang ada di museum, konon ruangan penjara bawah tanah ini lah yang menjadi
tempat paling angker. Karena dulunya di tempat ini sempat terjadi peristiwa
yang sangat tragis. Dimana penjara yang cukup sempit dan pengap disesaki
sekitar 500 tahanan. Mereka dibiarkan kelaparan hingga mati membusuk di dalam
tahanan. Bahkan ada beberapa tahanan yang disiksa dengan sangat sadi.
Penjara Bawah Tanah |
Tak heran, di tempat
ini sering terjadi banyak penampakan yang cukup mengerikan, mulai dari hantu
berwujud anak-anak hingga hantu yang berwujud pria dan wanita yang mengenakan
pakaian khas Belanda namun sudah hancur. Selain itu, di penajara ini lah sering
tercium bau anyir darah yang cukup menyengat. Saking angkernya, para petugas
museum Fatahilah dikabarkan tak berani berlama-lama berada di tempat ini saat
sedang berpatroli.
I think your blog is great to read and would look nicer if you always update your news, thanks
BalasHapushttp://www.sanadomino.com/