Jumat, 02 September 2016

Misteri Hantu Tanpa Kepala di Museum Wayang, Jakarta

Pada saat zaman penjajahan Hindia Belanda, museum Wayang yang letaknya berada di kawasan Kota Tua Jakarta adalah sebuah gereja. Di belakang gereja terdapat beberapa makam kuno yang diyakini adalah makam para jenderal Belanda waktu itu, dimana salah satunya bernama Jan Pieterzon Coen yang merupakan pendiri kota Batavia (Jakarta).

Namun kerangka dari Jan Pieterzon Coen akhirnya dibawa keluarganya kembali ke Belanda. Sedangkan makam-makam lainnya dipindahkan ke makam Belanda yang terletak di Tanah Abang.

Museum Wayang
Untuk mengenang nama-nama jenderal Belanda yang dimakamkan di tanah tersebut, maka dibuatlah sebuah prasasti yang berisi nama-nama jenderal yang pernah dimakamkan. Sampai saat ini prasasti tersebut masih bisa dilihat dengan jelas di dalam musem Wayang. Meskipun kerangka-kerangkanya sudah dipindah, namun kesan angker dan mistis masih menyelimuti museum Wayang sampai saat ini. Bahkan ada yang mengaku pernah melihat penampakan Jan Pieterzon Coen.

Prasasti yang Berisi Nama-Nama Jenderal yang Dimakamkan di Belakang gereja
Konon, Jan Pieterzon Coen sering menampakkan dirinya dengan wujud kepala yang terpenggal. Menurut mitos, J.P Coen yang juga dikenal dengan nama Murjangkung kepalanya di penggal oleh orang Betawi. Namun cerita-cerita tersebut masih belum dibuktikan kebenarannya.

Sedangkan menurut buku Sumber-Sumber Asli Sejarah Jakarta yang ditulis oleh Adolf Heuken SJ, disebutkan bahwa J.P Coen meninggal dikarenakan sakit. Dia menuliskan, pada malam 22 September 1629 sekitar pukul satu dini hari, J.P Coen meninggal secara mendadak. Beberapa waktu terakhir J.P Coen memang terlihat lemas dan mengalami diare, namun dia tidak mau mengeluh dan tetap melakukan rutinitas seperti biasanya. Saat sore hari dia masih duduk di teras rumah, namun menjelang malam penyakitkan semakin parah yang menyebabkan dia meninggal.

Pada tanggal 25 September, J.P Coen dimakamkan dengan hormat di dalam balai kota, karena pada saat itu gereja sudah hangus terbakar akibat serangan dari Sultan Agung Mataram. Sehari sebelum pemakamannya, Jacques Specx dilantik untuk menggantikan Coen dalam pemerintahan Hindia Belanda.

Mayat Coen akhirnya dipindahkan ke halaman belakang gereja pada tahun 1634 atau lima tahun sesudah kematiannya. Tempat peringatan kematian salah satu jenderal besar Belanda tersebut saat ini berada di halaman Museum Wayang.

0 komentar:

Posting Komentar

Tentang Kami | Kontak