Sabtu, 24 September 2016

Ngerinya, Ritual Sutee! Bikin Bulu Kuduk Merinding


Sutee merupakan sebuah ritual tradisional Hindu yang kerap dipraktikan di India. Ritual Sutee ini merupakan sebuah ritual yang mengerikan dimana seorang janda yang masih dalam masa duka karena baru ditinggalkan oleh sang suami, akan diperintahkan untuk berbaring di samping mayat suaminya secara ‘suka rela’.

Selama upacara pembakaran mayat sang suami, yang berarti dia akan dibakar hidup-hidup bersama dengan mayat sang suami. Ritual ini telah dipraktikan di Inidia selama berabad-abad lamanya, sebelum akhirnya dilarang oleh pemerintah Inggris pada tahun 1829 meskipun masih ada beberapa orang dengan pikiran kolotnya yang bersikeras untuk melakukannya, tepatnya pada tahun 1956 dan 1981.



Mungkin, dapat dibayangkan betapa mengerikannya ritual sutee ini, jadi wajar begitu api menyala sang janda pun berontak untuk kabur menjauh dengan diselimuti perasaan takut yang amat sangat. Sudah dipastikan, bahwa hal tersebut merupakan tindakan yang sangat tidak bermartabat dan melanggar hak asasi manusia.

Pada saat ritual berlangsung orang-orang yang menonton dengan senang hati akan menghajar janda tersebut dengan sebuah tongkat yang terbuat dari bambu bahkan tidak banyaknya juga yang mengikat janda tersebut sehingga saat hendak dilempar ke dalam api tidak dapat berkutik sama sekali.

Pada sekitar abad ke-18, ada seorang janda malang yang berusaha untuk memadamkan api yang berkobar pada tubuhnya dengan melompat ke dalam sungai. Akan tetapi, seperti yang diceritakan tadi, para penonton membantu untuk membuat sang janda tersebut kembali ke dalam kobaran api dan tidak lupa para penonton mematahkan terlebih dahulu tulang tangan dan kakinya sehingga janda tersebut tidak dapat kabur yang pada saat itu dianggap sebagai penghinaan lebih jauh lagi.

Pada masa itu, status janda di India dalam tangga sosial berada di tempat yang paling rendah. Seluruh hal yang berkaitan dengan janda dianggap sebagai sebuah aib, baik dari sentuhan, suara sampai keberadaaannya. Keberadaan janda merupakan sesuatu yang harus dihindari.

Pada saat itu mereka berpikir bahwa duka atas kehilangan sosok suami tercinta belumlah cukup. Suatu waktu beberapa janda menanyakan apa yang bisa mereka lakukan untuk menebus semua nista itu? Kemudian, dijawablah bahwa satu-satunya untuk menebusnya yakni dengan nyala api pembakaran.

0 komentar:

Posting Komentar

Tentang Kami | Kontak