Cerita mistis dan horor
kembali lagi terjadi di sebuah kampus. Seperti dalam postingan Anggo di
Facebook, Jum’at (21/10) dimana ia menuliskan status berbunyi: “Asoy banget ni
UNNES Serem juga kalau terjadi lagi,” dengan menyertakan sebuah screenshot
percakapan di sebuah grup WhatsApp yang menceritakan mengenai kemunculan dosen
gaib.
“Kata dosen minta
kuliah pukul 05:30, tapi waktu teman-teman berangat sudah ada dosen yang masuk.
Waktu sudah masuk semua+dosen, dosennya hanya diam saja dan tidak berbicara
sama sekali. Pada waktu itu tiba-tiba ketua kelas juga di sms oleh dosen yang
asli dan dia bilang kalau kuliah di tiadakan karena ada halangan. Ketua kelas sangat
kaget, setelah itu dia di suruh sama dosen yang asli untuk melihat kakinya. Dia
langsung jatuhin bulpoin, eh ternyata benar dia melayang dan tidak ada kakinya.
Terus ketua memberi pemberitahuan melalui grup Line ‘Sekarang tolong semua
keluar satu-satu dari yang paling belakang dan tanpa ada satu pun teriakan,’
spontan saja teman-teman melakukannya. Waktu yang paling terakhir ketuanya,
tiba-tiba dosen gaib itu mendekatinya dan berkata ‘Kamu sudah tahu saya ?’,
sontak ketuanya langsung menjerit ketakutan. Akhirnya UAD ditiadakan selama 3
hari,”
Bukti Percakapan Via WhatsApp |
Untuk membuktikan
kebenarannya, pria tersebut juga mengunggah foto dosen yang diduga makhluk gaib
tersebut. Selain di WhatsApp, ceritanya juga beredar luas di grup Line. Salah
satu anggota dari grup Line tersebut juga terlihat sangat antusias menceritakan
kejadian serupa.
“Baru seminggu yang
lalu mahasiswa PJKR matkul pendidikan Pancasila juga diminta oleh dosennya
untuk mulai kuliah pukul 05:30. Tapi saat teman-teman sudah kumpul di ruangan,
ada dosen yang masuk dan badannya sangat tinggi besar. Tapi saat itu dosen
aslinya juga sms komting kalau hari ini tidak ada kuliha,”
Sosok yang Diyakini Sebagai Dosen Gaib |
“Napak tidak?” tanya
anggota grup Line yang lain.
“Waktu itu komting juga
curiga dan dia menjatuhkan bulpoin untuk ngecek kakinya, ternyata benar kakinya
tidak nampak,”
“Kok kasusnya sama
seperti UNNES,” sambung anggota yang lain.
0 komentar:
Posting Komentar