Jumat, 07 Oktober 2016

Inilah 3 Misteri Bung Karno yang Masih Simpang Siur

Tak bisa dipungkiri jika pengaruh Ir. Soekarno terhadap bangsa Indonesia sangatlah besar. Selain menjadi sang proklamator, pria yang bernama asli Koesno Sosrodiharjo ini juga dikenal sebagai pemimpin yang tangguh dan memiliki ketegasan yang sangat luar biasa. Bahkan negara adidaya seperti Amerika Serikat juga sangat menyegani sosok Bung Karno.

Namun, dibelakang ketegasan Bung Karno ada beberapa misteri yang sampai saat ini masih simpang siur, terutama setelah kematiannya pada tahun 1970 silam. Mulai dari penyebab kematian Bung Karno hingga rahasia kekayaan yang dimilikinya.

1. Harta Benda Peninggalan Bung Karno


Beberapa tahun yang lalu warga Yogyakarta sempat dihebohkan oleh penemuan 28 logam emas batangan yang ditemukan tepat di Desa Giripen, Kulonprogo, Yogyakarta. Banyak yang meyakini jika emas batangan tersebut adalah harta peninggalan Soekarno. Spekulasi itu mulai muncul setelah adanya gambar Soekarno pada sisi emas batangan tersebut. Selain itu juga terdapat lambang burung garuda dan padi bertuliskan LM 24 karat buatan London dan Swiss.

Sebelumnya, di tahun 2003 Soenuso Goroyo juga sempat menunjukkan harta benda yang dianggap sebagai peninggalan Bung Karno. Harta tersebut berupa ratusan keping emas 24 karat yang bertuliskan emas JM London dan juga emas putih dengan cap tapal kuda bertuliskan JM Mathey London.

2. Tongkat Komando Presiden


Selain dengan ketegasannya, Bung Karno juga memiliki ciri khas lain, yakni selalu membawa tongkat komando presiden kemana pun dia pergi. Kabarnya, tongkat komando tersebut memiliki kekuatan magis yang erat kaitannya dengan besarnya pengaruh Bung Karno di Indonesia.

Tongkat itu sendiri memang terbuat dari kayu ‘Pucang Kalak’ yang diyakini memiliki kekuatan magis dan hanya tumbuh di Pacitan Utara. Kayu ini juga dikenal sebagai kayu keramat dan juga dipercaya memiliki kekuatan gaib.

3. Penyebab Kematian Bung Karno

Istri ke-5 Soekarno, Ratna Sari Dewi Soekarno sempat mengatakan bahwa kematian suaminya pada tahun 1970 tidak wajar. Ratna yang merupakan wanita asli Jepang itu mengklaim jika kematian suaminya sudah diatur agar pemilu pada tahun 1971 bisa terlaksana. Mengingat pada saat itu terjadi dualisme kepemimpinan antara Soekarno dengan Soeharto, sehingga Soekarno harus disingkirkan dari persaingan.

Ratna juga menuduh rezim militer sengaja mengisolasi Bung Karno di Wisma Yaso agar suaminya mengalami gangguan psikologis. Namun sampai saat ini pernyataan Ratna tersebut tak pernah dibenarkan atau dibantah oleh pemerintahan Orde Baru.

0 komentar:

Posting Komentar

Tentang Kami | Kontak