Kamis, 22 Desember 2016

2 Mitos Cahaya Kalbu

Terseram.com- Cahaya Kalbu adalah cahaya yang memancar dari dada manusia. Sinarnya amatlah terang sampai-sampai kita sangat silau bila menatapnya. Cahaya kalbu sering dijuluki sebagai Nur, sebuah pancaran nurani yang bersih dan mampu menerangi tiap langkah seseorang. Cahaya Kalbu ibarat pendaran tinta-tinta pengetahuan yang langsung berasal dari Allah.

Tahukah kamu bahwa tiap orang, saat dirinya lahir, maka ia akan diberkahi cahaya kalbu. Namun seiring dirinya menjadi dewasa. Cahaya itu pelan-pelan menghilang. Apalagi bila perangai orang itu buruk. Perilaku yang buruk akan membuat dada justru memacarkan kegelapan yang mengerikan, bagaikan blackhole yang memancarkan radiasi syaitan.



Pada beberapa referensi dinyatakan bahwa cahaya kalbu itu memiliki nama, yaitu: Nur Muhammad... Bahkan cahaya ini mampu memiliki eksistensi kesadaran yang berbeda dengan si empunya (seseorang yang memilikinya). Ia serupa makhluk yang memiliki vibrasi, pengetahuan, serta kebijaksanaan lebih tinggi.

Seolah-olah cahaya kalbu itu adalah orang lain. Sesosok guru yang akan membimbing manusia ke jalan yang lebih baik. Perjumpaan dengan cahaya kalbu akan membuat seseorang mengalami peningkatan spiritualitas. Jiwanya menjadi bening dan segar, serupa bayi yang baru saja lahir. Maka dari itu, banyak sekali para praktisi spiritual yang ingin berjumpa dengan cahaya kalbu dari dirinya. Mereka melakukan berbagai cara, seperti: berdzikir, sholat, meditasi, atau ibadah agamanya masing-masing.

Berikut adalah 2 mitos cahaya kalbu yang mesti kamu tahu:

1. Cahaya Kalbu adalah Pancaran Nurani yang Suci

Kesucian nurani hanya bisa diperoleh orang yang memiliki jiwa istiqomah. Dia senantisa tawakkal pada Allah, serta menjalani kehidupannya dengan baik. Dia tak pernah sengaja berbuat jahat dan buruk, sehingga hatinya selalu bersih dan memancarkan cahaya kalbu yang begitu indah.

2. Cahaya Kalbu adalah Guru Spiritual yang Dekat dengan Allah

Pernahkah kamu membaca Surat An-Nuur ayat 35 dalam Al Qur'an. Di sana disebutkan bahwa perumpamaan Cahaya Allah adalah seperti sebuah lubang yang tak tembus, yang di dalamnya ada pelita. Pelita itu di dalam kaca, dan kaca itu berpendar seakan-akan bintang yang tampak seperti mutiara. Yang dinyalakan dari minyak dari pohon zaitun, yang tidak tumbuh di sebelah timur maupun barat sesuatu. 

Yang minyaknya saja hampir saja menerangi walau tak terpapar api. Itulah perumpamaan Cahaya Allah, berlapir-lapis. Dan Allah akan Membimbing kepada Cahaya-Nya kepada makhluk yang Allah Kehendaki. Cahaya kalbu manusia adalah salah satu hijab dari Cahaya Allah. Cahaya kalbu akan menjadi guru spiritual yang membimbing perjumpaan dengan Allah, Atas Kehendak-Nya.

0 komentar:

Posting Komentar

Tentang Kami | Kontak