Terseram.com Sudah tak diragukan lagi
jika kuntilanak dan pocong adalah dua hantu yang sangat populer di Indonesia.
Hal itu dibuktikan dari banyaknya cerita rakyat dan film yang mengangkat kisah
tentang dua jenis hantu ini. Bandingkan saja dengan jenis-jenis hantu yang
lainnya, seperti genderuwo, tuyul, hantu kepala buntung, sundel bolong, atau
bahkan jenis-jenis hantu yang lainnya.
Namun jika kita
bertanya-tanya, lebih dahulu manakah antara pocong dan kuntilanak. Untuk bisa
menjawab pertanyaan itu, kita dapat menelisik asal mula kedua hantu tersebut.
Suatu hal yang menjadi kesamaan antara pocong dan kuntilanak adalah mereka
sama-sama mengenakan kain berwarna putih.
Kain sendiri sudah
ditemukan sejak zaman Neolitikum atau zaman Batu Baru sekitar 8000-2000 SM. Hal
itu diperkuat dengan adanya bekas peninggalan alat pemintal atau alat tenun
yang sudah berumur ribuan tahun. Oleh sebab itu, kita tidak bisa menjadikan kain
sebagai indikator penentu lebih dulu manakah antara pocong atau kuntilanak.
Selanjutnya, kuntilanak yang
juga biasa disebut dengan puntianak dikisahkan sebagai hantu perempuan yang
meninggal dan beranak di dalam kubur. Hal ini pun sudah disesuaikan oleh urban
legend mengenai asal mula kuntilanak. Konon, kuntilanak pertama kali menghantui
penderi Kesultanan Kadriyah, Pontianak, yakni Sultan Abdurrahman Alkadrie. Menurut
catatan sejarah, kesultanan tersebut mulai berdiri pada 1771 di muara Sungai
Kapuas.
Seperti diketahui, pocong
adalah hantu yang berbalut kain kafan. Kain kafan sendiri memang digunakan oleh
umat muslim untuk membungkus jenazah yang akan dikuburkan di dalam tanah.
Praktek seperti ini sudah mulai dilakukan di Indonesia sejak Islam mulai masuk
ke bumi pertiwi. Karena sebelumnya jenazah yang meninggal tidak akan dikubur di
dalam tanah, melainkan langsung dibakar layaknya adat umat Hindu, yakni Ngaben.
Masuknya Islam ke Indonesia perkirakan terjadi pada abad ke-13 Masehi.
Dengan demikian, bisa
disimpulkan bahwa pocong lebih dahulu ada dibandingkan dengan kuntilanak. Meskipun
demikian, kedua hantu tersebut tidak menuntut jenis pakaian tertentu seperti
yang sedang tren di masa kini. Bagaimanakah dengan hantu-hantu yang lainnya di
Indonesia ?
0 komentar:
Posting Komentar