Terseram.com - Malam minggu kali ini kita ngebahas cerita nyata dari pengalaman seorang anak yang mengerikan pada saat pergi malam mingguan bersama teman-temannya. Mungkin ini akan jadi cerita yang akan menemani kalian semua di saat malam mingguannya yang tidak kemana-mana yaa hehehe. terutama para jomblo
Langsung aja kita ke ceritanya yuk...
Saat itu weekend pun tiba dimana hari sabtu saya libur sekolah dan saya bersama keluarga pergi mencari hiburan menikmati hari weekend, sekedar makan siang di restoran. Setelah pulang dari makan-makanpun saya lansung cuci muka dan beristirahat kekamar sambil membaca cerita hantu.
Pada saat saya sedang membaca, sayapun merasa seperti ada yang menemani saya. Padahal pada saat itu Ibu, Ayah, dan adik saya sedang pergi ke minimarket untuk membeli susu adik saya. Tapi saya biarkan karena mungkin itu cuma perasaan saya saja, karena mungkin saya lagi membaca cerita hantu. Sehabis membaca saya langsung tertidur dan saya bangun lagi sudah jam 04 sore kemudian sayapun berniat keluar untuk bermain dengan teman-teman saya.
Pada saat bermain, saya kepikiran terus tentang hal yang dikamar saya tadi, ketika serasa ada yang menemani saya membaca. seketika teman saya menyentuh saya dan berbicara “kamu ikut nggak nanti malam mingguan?”. saya langsung menjawab ya tanpa memikirkan apapun.
Malam minggupun sudah tiba. Sehabis sholat isya sekitar jam 07.15 saya bersama teman saya memanggil teman saya yang belum datang dan akhirnya semua teman saya sudah datang dan mengumpul untuk bermain. Saya bersama teman saya bermain bentengan dan gobak sodor. Setelah itu kampun beristirahat sambil berbagi cerita hantu. Cerita yang disampaikan teman saya membuat saya merinding dan tidak berani buat pulang kerumah. Lagi pula rumah saya lebih jauh dari teman-teman saya yang lain. Tapi saya beranikan diri karena kalau tidak pulang kerumah, saya mau pulang kerumah siapa?
Kamipun pulang jam 10.00 malam. Saya berjalan ditengah kesepian sendirian, semua pintu rumah sudah ditutup dan dikunci, hanya cahaya lampu rumah dan lampu jalan yang membuatku tidak begitu takut. Rasa takut itu seketika hilang setelah melihat ada bapak-bapak yang lagi duduk-duduk di pos ronda sekitar tempat tinggal saya. Akan tetapi, setelah semakin dekat, yang saya lihat ternyata itu bukan bapak-bapak yang lagi duduk di pos ronda. Melainkan beberapa pocong yang sedang berkumpul, sayapun langsung berlari secepat mungkin kearah rumah saya.
Akan tetapi saat saya berlari, kaki sayapun tergelincir dan sosok pocong yang saya lihat tadi terus mendekati saya dan kemudian pandangan saya terasa gelap. Setelah itu saya ditemukan di pos ronda tempat sosok pocong tadi yang saya lihat. Saya diselamatkan oleh bapak-bapak yang sedang meronda.
Sesampainya saya dirumah, saya langsung menceritakan kejadian tadi kepada kedua orang tua saya. Kedua orang tuaku saya mengatakan “memang benar di pos ronda itu terkenal keangkerannya, karena dulu ada beberapa orang yang bunuh diri di tempat ronda tersebut”. Sejak saat itu, saya sudah tidak berani bermain dan pulang dengan larut malam.
Sekian cerita pengalaman seorang anak yang pergi bermalam minggu dan pulang larut malam, mungkin pesannya jangan sekali-kali pergi malam minggu pulangnya larut malam yaa teman- teman, apa lagi sampe jalan kaki sendirian di tempat gelap dan sepi hehehe
Lumayankan serem juga kalau lagi jalan sendirian, sepi, larut malam, ketemunya pocong dan kalian pingsan di tempat sepi hihhi
Langsung aja kita ke ceritanya yuk...
Saat itu weekend pun tiba dimana hari sabtu saya libur sekolah dan saya bersama keluarga pergi mencari hiburan menikmati hari weekend, sekedar makan siang di restoran. Setelah pulang dari makan-makanpun saya lansung cuci muka dan beristirahat kekamar sambil membaca cerita hantu.
Pada saat saya sedang membaca, sayapun merasa seperti ada yang menemani saya. Padahal pada saat itu Ibu, Ayah, dan adik saya sedang pergi ke minimarket untuk membeli susu adik saya. Tapi saya biarkan karena mungkin itu cuma perasaan saya saja, karena mungkin saya lagi membaca cerita hantu. Sehabis membaca saya langsung tertidur dan saya bangun lagi sudah jam 04 sore kemudian sayapun berniat keluar untuk bermain dengan teman-teman saya.
Pada saat bermain, saya kepikiran terus tentang hal yang dikamar saya tadi, ketika serasa ada yang menemani saya membaca. seketika teman saya menyentuh saya dan berbicara “kamu ikut nggak nanti malam mingguan?”. saya langsung menjawab ya tanpa memikirkan apapun.
Malam minggupun sudah tiba. Sehabis sholat isya sekitar jam 07.15 saya bersama teman saya memanggil teman saya yang belum datang dan akhirnya semua teman saya sudah datang dan mengumpul untuk bermain. Saya bersama teman saya bermain bentengan dan gobak sodor. Setelah itu kampun beristirahat sambil berbagi cerita hantu. Cerita yang disampaikan teman saya membuat saya merinding dan tidak berani buat pulang kerumah. Lagi pula rumah saya lebih jauh dari teman-teman saya yang lain. Tapi saya beranikan diri karena kalau tidak pulang kerumah, saya mau pulang kerumah siapa?
Kamipun pulang jam 10.00 malam. Saya berjalan ditengah kesepian sendirian, semua pintu rumah sudah ditutup dan dikunci, hanya cahaya lampu rumah dan lampu jalan yang membuatku tidak begitu takut. Rasa takut itu seketika hilang setelah melihat ada bapak-bapak yang lagi duduk-duduk di pos ronda sekitar tempat tinggal saya. Akan tetapi, setelah semakin dekat, yang saya lihat ternyata itu bukan bapak-bapak yang lagi duduk di pos ronda. Melainkan beberapa pocong yang sedang berkumpul, sayapun langsung berlari secepat mungkin kearah rumah saya.
Akan tetapi saat saya berlari, kaki sayapun tergelincir dan sosok pocong yang saya lihat tadi terus mendekati saya dan kemudian pandangan saya terasa gelap. Setelah itu saya ditemukan di pos ronda tempat sosok pocong tadi yang saya lihat. Saya diselamatkan oleh bapak-bapak yang sedang meronda.
Sesampainya saya dirumah, saya langsung menceritakan kejadian tadi kepada kedua orang tua saya. Kedua orang tuaku saya mengatakan “memang benar di pos ronda itu terkenal keangkerannya, karena dulu ada beberapa orang yang bunuh diri di tempat ronda tersebut”. Sejak saat itu, saya sudah tidak berani bermain dan pulang dengan larut malam.
Sekian cerita pengalaman seorang anak yang pergi bermalam minggu dan pulang larut malam, mungkin pesannya jangan sekali-kali pergi malam minggu pulangnya larut malam yaa teman- teman, apa lagi sampe jalan kaki sendirian di tempat gelap dan sepi hehehe
Lumayankan serem juga kalau lagi jalan sendirian, sepi, larut malam, ketemunya pocong dan kalian pingsan di tempat sepi hihhi
0 komentar:
Posting Komentar