Terseram.com - Di Kota Bau-Bau (Sulawesi Tenggara), terdapat masjid bernama Masjid Agung Keraton Buton yang punya cerita misteri. Suara adzan yang dipercaya bersumber dari Makkah terdengar di dalam masjid yang terletak di komplek Benteng Keraton Buton ini.
Saking dijaganya, jangankan orang biasa, gubenur saja bahkan tidak boleh membuka & melihat lubang tersebut tanpa seijin imam masjid. Hanya imam masjid saja yang bebas membuka tutup lubang misterius tersebut. Imam masjid punya hak penuh dalam pengelolaan Masjid Agung Keraton Buton ini. Sejak jaman keraton dulu, bahkan posisi imam masjid sebenarnya merupakan posisi yang sangat tinggi, dan budaya tersebut masih dipertahankan hingga kini.
Menurut penuturan dari awak media yang melakukan ke Masjid Agung Keraton Buton, bagian tempat imam terlihat seperti tertutup dengan sajadah. Pada saat kunjungan tersebut mereka hanya melihat para pengurus masjid yang sedang bersih-bersih dan menyapu. Karena waktu yang terbatas, awak media itu tidak sempat bertemu dengan sang imam.
Menurut penulusuran dari internet, mesjid ini sudah dibangun sejak tahun 1542. Namun menurut seorang pemandu wisata Benteng Keraton Buton, Laode M Adam Vatiq (Adam), bangunan mesjid sebenarnya sudah berdiri sejak 1511, yang pada mulanya berfungsi sebagai bangunan untuk pertemuan rahasia. Baru kemudian berubah menjadi masjid setelah Islam masuk ke Buton.
Pada tempat dekat imam solat, terdapat lubang misterius. Dari lubang inilah suara adzan yang dipercaya berasal dari Mekah terdengar. Hingga saat ini, lubang tersebut terus dijaga oleh pengurus mesjid. Bahkan wisatawan tidak dapat sembarangan masuk ke dalam mesjid kecuali ketika waktu solat.
Saking dijaganya, jangankan orang biasa, gubenur saja bahkan tidak boleh membuka & melihat lubang tersebut tanpa seijin imam masjid. Hanya imam masjid saja yang bebas membuka tutup lubang misterius tersebut. Imam masjid punya hak penuh dalam pengelolaan Masjid Agung Keraton Buton ini. Sejak jaman keraton dulu, bahkan posisi imam masjid sebenarnya merupakan posisi yang sangat tinggi, dan budaya tersebut masih dipertahankan hingga kini.
Menurut penuturan dari awak media yang melakukan ke Masjid Agung Keraton Buton, bagian tempat imam terlihat seperti tertutup dengan sajadah. Pada saat kunjungan tersebut mereka hanya melihat para pengurus masjid yang sedang bersih-bersih dan menyapu. Karena waktu yang terbatas, awak media itu tidak sempat bertemu dengan sang imam.
Dari sisi arsitekturnya, masjid ini memiliki keunikan. 12 tangga pada masjid merupakan lambang dari 12 rakaat shalat. Jumlah lingkaran gendang yang sebanyak 99 sama seperti jumlah Asmaul Husna. Tulangan di mesjid yang berjumlah 313 memiliki jumlah yang sama seperti jumlah tulang pada manusia. Dan 13 lubang di masjid merupakan jumlah lubang yang ada pada tubuh manusia.
0 komentar:
Posting Komentar