Terseram.com - Meskipun sering kali hanyalah merupakan cerita yang beredar dari mulut ke mulut, sejak jaman dulu cerita hantu tetap saja menarik minat banyak orang. Belum lagi ketika teknologi foto dan video semakin canggih, penampakan hantu kini justru semakin memperkuat cerita yang beredar tersebut dengan adanya bukti rekaman foto maupun video tersebut. Namun sebenarnya seberapa percayakah orang-orang dengan cerita hantu?
Pada tahun 2014, melalui polling YouGov di Inggris melaporkan bahwa terdapat 9 persen orang Inggris yang ternyata percaya rumahnya dihuni oleh hantu. Dari polling yang sama, 34 persen orang memang meyakini bahwa hantu itu ada.
Tidak hanya di Inggris, Amerika Serikat juga ternyata memiliki jumlah presentase yang cukup tinggi. Dalam polling yang dilakukan oleh Huffington Post pada tahun 2012, 45 persen orang Amerika percaya adanya hantu.
Apabila ditelusuri jauh ke belakang, kisah tentang hantu memang sudah ada terlihat pada artefak peradaban Mesir kuno. Hantu dipercaya sebagai wujud dari orang yang telah mati. Tidak hanya itu, kepercayaan adanya hantu ini juga diceritakan secara turun temurun sejak jaman dahulu melalui agama.
Pada tahun 2014, melalui polling YouGov di Inggris melaporkan bahwa terdapat 9 persen orang Inggris yang ternyata percaya rumahnya dihuni oleh hantu. Dari polling yang sama, 34 persen orang memang meyakini bahwa hantu itu ada.
Hantu Menurut Sains
Terdapat banyak penelitian di dunia yang mencoba untuk menjelaskan fenomena penampakan hantu.
Salah satunya adalah seorang ahli syaraf Kanada Michael Persinger yang mempelajari hubungan efek medan elektromagnetik dengan persepsi manusia terhadap hantu. Penelitiannya mengemukakan hipotesis bahwa medan magnet di bawah kesadaran manusia dapat menyebabkan orang merasa seolah-olah ada hantu didekatnya. Hal tersebut juga ada kaitannnya dengan pola aktifitas tak wajar di lobus temporal otak. Penelitian yang dilakukan dengan menggunakan sebuah helm ini menemukan beberapa pola medan magnet lemah pada kepala seseorang.
Getaran frekuensi infrasonik juga dipercaya menjadi salah satu penyebab orang merasa sedang dikunjungi hantu. Para psikolog mempelajari kaitan antara suara pusaran angin hingga kebisingan lalu lintas dengan perubahan detak jantung, perasaan panik, perubahan tekanan darah, hingga efek-efek lainnya seperti perasaan dikunjungi hantu.
Vic Tandy dalam makalah pada tahun 1998, mendapatkan bahwa ruangan yang dihuni para pekerja yang mengaku melihat hantu, ternyata memiliki gelombang 19 Hz. Setelah diteliti lebih lanjut ternyata gelombang tersebut bersumber dari kipas angin.
0 komentar:
Posting Komentar