Bagi masyarakat Indramayu,
Jawa Barat, mungkin jembatan Eretan bukanlah suatu hal yang asing. Karena
jembatan yang satu ini menjadi penghubung utama antara kota Indramayu dengan
kota Tangerang.
Namun dibalik itu semua
ternyata jembatan ini mengandung kisah mistis yang cukup mengerikan. Cerita
tersebut diungkapkan oleh seorang nenek yang bernama Tureni (usia 55 tahun).
Menurut penuturan nenek Tureni, di jembatan tersebut pernah terjadi sebuah kecelakaan
yang cukup mengerikan. Seorang anak gadis tewas dengan cara yang mengenaskan
setelah tertabrak bus penumpang yang melaju dengan kecepatan tinggi dan melawan
arus.
![]() |
Jembatan Eretan |
Selain itu, nenek Tureni juga
menceritakan bahwa jembatan tersebut memang terkenal angker sejak zaman dahulu.
Ia menuturkan bahwa jembatan tersebut sudah ada sejak ia kecil. Karena konon
jembatan itu dibangun pada masa zaman penjajahan Jepang.
“Dulu sewaktu saya kecil
ceritanya lain. Sering ada yang mau numpang dan minta dianter kesuatu tempat.
Setelah sampai tujuan, penumpangnya tiba-tiba hilang, dan tempat yang tadinya
terlihat banyak rumah berubah menjadi kuburan. Tapi biasanya yang sering
mengalami tukang becak,” cerita nenek Tureni.
Nenek Tureni juga bercerita
jika dulunya atau mungkin sampai saat ini ada sosok misterius penunggu jembatan
yang selalu meminta klakson kepada setiap kendaraan yang lewat. Kesan angker
semakin melekat pada jembatan Eretan karena sekitar jarak 50 meter dari
jembatan terdapat pemakaman disebelah kana dan kirinya.
![]() |
Makam Dekat Jembatan Eretan |
“Pernah juga ada kendaraan
yang tiba-tiba mogok di deket makam itu. Padahal kata sopirnya mobil itu dalam
keadaan yang baik, bahkan baru saja diperbaiki,” ungkap nenek Tureni.
Cerita yang disampaikan oleh
nenek Tureni juga dibenarkan oleh suaminya, kakek Kusno (usia 60 tahun).
Menurutnya, jembatan itu memang cukup angker dan menyimpan banyak keganjilan.
“Dulu sebelum jembatan ini seperti
sekarang memang banyak cerita dan kejadian mistis,” kata kakek Kusno.
Perlu diketahui, jembatan
Eretan juga lebih sempit dari jalan utama. Jadi jembatan Eretan ini seperti
penyempitan jalan. Belum lagi tambalan aspal yang tidak rata dan bergelombang,
sehingga menyulitkan para pengendara untuk melakukan pengereman. Selepas
jembatan juga ada turunan jalan yang cukup curam.
“Sampai bosan saya melihat
korban kecelakaan. Karena setiap ada tragedi kecelakaan pasti korbannya dibawah
kerumah saya ini,” kata nenek Tureni.
0 komentar:
Posting Komentar