Minggu, 30 Oktober 2016

Angkernya Gunung Lawu, Bikin Kaget

Gunung Lawu ternyata sangat angker. Gunung yang terletak di perbatasan kabupaten Karanganyar Jawa Tengah dan Magetan Jawa Timur ini sudah terkenal sebagai gunung yang memendam banyak misteri. Untuk mencapai gunung ini bisa didaki dari pintu masuknya di Cemoro Kandhang maupun Cemoro Sewu yang jarak kedua pintu ini hanya dua ratusan meter saja.

Gunung Lawu sangat ramai dikunjungi untuk peribadahan ala kejawen. Karena gunung ini sejak dulu memang dianggap sakral. Dua presiden Indonesia di masa lalu, yang orang Jawa juga suka sekali mendaki Gunung Lawu. Yaitu Presiden Soekarno dan Presiden Soeharto. Mereka berdua sangat senang bertapa dan menapak tilas di sini.



Gunung Lawu disebut-sebut sebagai gunung purba di Pulau Jawa. Merupakan gunung yang usianya sangat banyak. Di masa lalu gunung ini konon terpendam es hasil lautan yang membeku. Jadi dulunya ini gunung bawah laut. Dibuktikan dengan penemuan banyak batu karang di puncak gunung. Yang mana ini tidak lazim ditemukan di gunung-gunung lain.

Gunung Lawu memiliki dua candi purba yang letaknya di sekitar lerengnya, yaitu Candi Sukuh dan Candi Cetho. Bangunan candi ini memiliki konstruksi yang sangat mirip dengan candi yang ditemukan pada peradaban suku maya. Maka dari itu dilakukan uji coba karbon oleh ilmuwan. Para ilmuwan terkejut dengan uji karbon ini karena ternyata Candi Sukuh dan Candi Cetho memiliki usia yang jauh lebih tua dibandingkan dengan Candi suku maya. Ini memunculkan hipotesis bahwa mungkin saja sebenarnya suku maya membangun candi karena terpengaruh dengan candi di Gunung Lawu ini.

Keanehan lain yang membuat Gunung Lawu semakin angker adalah fenomena cahaya biru yang tertangkap satelit NASA. Badan antariksa milik amerika serikat ini sangat terbengong-bengong saat melihat cahaya biru memancar beraturan membentuk heksagonal (segi delapan). Setelah ditelusuri ternyata cahaya ini memancarnya dari Gunung Lawu, tepatnya dari sekitaran candi Sukuh dan Cetho.

Karena kejadian pancaran cahaya biru itu, NASA sampai menerjunkan langsung ilmuwannya ke Gunung Lawu untuk meneliti sebenarnya cahaya apakah itu. Yang bisa sangat simetris dan sampai tertangkap satelit canggih milik mereka. Sayangnya penelitian mereka tidak berhasil. Meskipun mereka tahu cahaya berasal dari Gunung Lawu, tapi sumber cahaya tidak pernah diketahui.

Berdasarkan penuturan cerita masyarakat sekitar Lawu. Cahaya ini sebenarnya adalah cahaya purba. Yang sejak dulu memang sering terlihat. Apalagi pada masa pemerintahan Soekarno hingga Soeharto. Jika cahaya itu muncul memancar ke langit, tidak ada satupun orang yang berani mendekat ke gunung lawu karena konon bisa tersedot dan hilang. Pernah di masa lalu, kejadian di mana satu desa di lereng Lawu lenyap tak berbekas tersedot cahaya biru yang disinyalir sebagai cahaya portal dimensi itu.

0 komentar:

Posting Komentar

Tentang Kami | Kontak