Senin, 31 Oktober 2016

Ternyata Titanic Tenggelam Karena Kutukan Mumi

Siapa yang tak kenal dengan cerita Titanic?, cerita tentang sebuah kapal mewah dan termegah pada masanya yang tenggelam karena menabrak gunung es di samudra Atlantik pada pelayaran perdananya tanggal 15 April 1912. Meskipun demikian, masih ada beberapa misteri yang sampai saat ini belum terpecahkan mengenai penyebab tenggelamnya kapal Titanic di luasnya samudra Atlantik.


Banyak pihak yang menduga jika Titanic tenggelam bukan karena menabrak gunung es, melainkan karena sebuah kutukan. Kabarnya, di antara kargo yang dimuat oleh Titanic terdapat mumi dari peradaban Mesir kuno yang berjuluk ‘The Unlucky Mummy’. Konon, mumi tersebut memiliki catatan sejarah yang cukup mengerikan dan disebut sebagai mumi pembawa sial.

Kabarnya, mumi tersebut disimpan di dalam sebuah peti mati yang berasal dari batu atau biasa disebut dengan sarkofagus. Peti mati itu pun dikabarkan sudah disegel dengan berbagai kutukan yang sangat mengerikan, hingga akhirnya menyebabkan Titanic tenggelam karena menabrak gunung es.

Namun para petugas kapal tidak ada yang mengetahui jika mumi tersebut berada diantara kargo yang diangkut oleh kapal Titanic. Karena memang kabarnya mumi itu dimasukkan ke dalam kapal secara diam-diam. Hal itu pun diungkapkan oleh salah satu koran kuno bernama Milwaukee Journal edisi 10 Mei 1914.

“Bungkusan berisi mumi tersebut memang harus diangkut ke dalam kapal secara diam-diam, karena bentuknya yang persis dengan peti mati. Akhirnya kami semua selamat darinya, keesokan harinya mumi itu akan segera meninggalkan Inggris dan menaiki kapal uap bernama Titanic,” tulis surat kabar tersebut.


Sementara mumi itu sendiri diduga adalah jasad dari putri kerajaan Mesir Kuno yang bernama Amen-Ra. Ia diduga tewas secara misterius pada tahun 1.500 sebelum Masehi.

Kisah mengenai kutukan tersebut juga sempat menghiasi berbagai media massa pasca tenggelamnya kapat Titanic. Kabarnya, saat ini mumi tersebut sedang disimpan di ruang bawah tanah yang terletak di British Museum, Inggris.

Sementara yang dipajang di dalam museum hanyalah replikanya saja. Hal itu dilakukan demi melindungi para pengunjung dan pekerja museum dari hal-hal yang tak diinginkan. 

0 komentar:

Posting Komentar

Tentang Kami | Kontak