Pemerintah Kabupaten Banyuwangi Jawa Timur akan menggelar event tahunan yang bertajuk "Banyuwangi Ethno Carnival (BEC). Event ini sudah rutin diadakan sejak tahun 2011. Dan pada tahun 2016 ini juga diadakan lagi dengan mengusung tema, "The Legend of Sritanjung Sidopekso". Pendaftaran untuk para peserta carnival ini sudah dibuka sejak 18 Juli 2016. Proses audisi dan workshopnya pun sudah dilaksanakan dari tanggal 25 Juli hingga 14 Agustus 2016.
Event BEC 2016 rencananya akan dilaksanakan pada tanggal 12 November 2016. Memang tinggal sebentar lagi sehingga event ini cukup banyak menarik animo di ranah jurnalistik. Banyak pemberitaan menarik soal persiapan BEC 2016. Di antaranya soal fenomena aneh yang dialami para desainer busana dari tokoh sentral "Sri Tanjung Sidopekso".
Beberapa desainer lokal memang diminta kontribusinya oleh Pemkab Banyuwangi untuk membuat gambar desain busana dari Sri Tanjung Sidopekso. Tokoh satu ini adalah semacam leluhur masyarakat Banyuwangi, tokoh urban legend yang hidup dalam sejarah dan mistik Banyuwangi. Sri Tanjung Sidopekso di masa lalu adalah orang yang menginspirasi dalam membuat nama daerah ini menjadi Banyuwangi.
Mereka para desainer BEC 2016 berkali-kali menghadapi kesulitan dalam menggambar busana Sri Tanjung. Entah mengapa mereka seakan tidak berdaya menggambar. Padahal sudah pengalaman selama ini. Tiap gambar yang dihasilkan selalu buruk dan ditolak dalam manajemen panitia karena dirasa tidak sesuai.
Semakin mendekati event, para desainer semakin pusing. Hingga akhirnya mereka sadar sesuatu bahwa tokoh yang akan dibuat busana tiruannya ini adalah tokoh sakral yang pernah ada nyata di masa lalu dan dipercaya oleh masyarakat Banyuwangi. Maka mereka pun mulai merencanakan untuk sungkem ke kuburan Sri Tanjung Sidopekso.
Memang biasanya sebuah acara besar dan mengangkat nilai lokalitas suatu tempat haruslah paham sopan-santunnya sungkem pada leluhur. Para desainer itu pun mengunjungi sebuah sumur yang dipercaya sebagai tempat meninggalnya Sri Tanjung Sidopekso. Dan ternyata benar, terbukti usai prosesi sungkem ini, para desainer sanggup menggambar dengan luar biasa cantik. Dan desain mereka benar-benar dieksekusi tanpa perdebatan lagi.
Event BEC 2016 rencananya akan dilaksanakan pada tanggal 12 November 2016. Memang tinggal sebentar lagi sehingga event ini cukup banyak menarik animo di ranah jurnalistik. Banyak pemberitaan menarik soal persiapan BEC 2016. Di antaranya soal fenomena aneh yang dialami para desainer busana dari tokoh sentral "Sri Tanjung Sidopekso".
Beberapa desainer lokal memang diminta kontribusinya oleh Pemkab Banyuwangi untuk membuat gambar desain busana dari Sri Tanjung Sidopekso. Tokoh satu ini adalah semacam leluhur masyarakat Banyuwangi, tokoh urban legend yang hidup dalam sejarah dan mistik Banyuwangi. Sri Tanjung Sidopekso di masa lalu adalah orang yang menginspirasi dalam membuat nama daerah ini menjadi Banyuwangi.
Mereka para desainer BEC 2016 berkali-kali menghadapi kesulitan dalam menggambar busana Sri Tanjung. Entah mengapa mereka seakan tidak berdaya menggambar. Padahal sudah pengalaman selama ini. Tiap gambar yang dihasilkan selalu buruk dan ditolak dalam manajemen panitia karena dirasa tidak sesuai.
Semakin mendekati event, para desainer semakin pusing. Hingga akhirnya mereka sadar sesuatu bahwa tokoh yang akan dibuat busana tiruannya ini adalah tokoh sakral yang pernah ada nyata di masa lalu dan dipercaya oleh masyarakat Banyuwangi. Maka mereka pun mulai merencanakan untuk sungkem ke kuburan Sri Tanjung Sidopekso.
Memang biasanya sebuah acara besar dan mengangkat nilai lokalitas suatu tempat haruslah paham sopan-santunnya sungkem pada leluhur. Para desainer itu pun mengunjungi sebuah sumur yang dipercaya sebagai tempat meninggalnya Sri Tanjung Sidopekso. Dan ternyata benar, terbukti usai prosesi sungkem ini, para desainer sanggup menggambar dengan luar biasa cantik. Dan desain mereka benar-benar dieksekusi tanpa perdebatan lagi.
0 komentar:
Posting Komentar