Sabtu, 26 Mei 2018

Legenda Si Pahit Lidah, Pendekar Serungting Sakti

Terseram.com - Si Pahit Lidah, atau Pendekar Serunting Sakti, pernah diperankan oleh Advent Bangun dalam sebuah film. Si Pahit Lidah bukanlah sekedar film, namun dia adalah sebuah legenda yang berasal dari Sumatera Selatan. Dia memiliki ilmu sakti yang terletak pada lidahnya, apapun yang dia ucapkan, semuanya bisa terjadi.

Si Pahit Lidah sebenarnya hanyalah seorang pekerja yang membantu seorang Kiai sakti. Pada suatu hari ia meminta ilmu kepada sang Kiai. Awalnya permintaannya tidak pernah didengar oleh sang Kiai. Namun setelah sekian lama berulang-ulang terus meminta ilmu, akhirnya sang Kiai mengabulkan keinginannya juga.

Kiai sakti itu memintanya untuk membuka mulut, dan pada saat ia membuka mulut, sang Kiai lalu meludah ke dalam mulut si lelaki itu. Si lelaki itu tentu saja kaget dengan perbuatan sang Kiai.

Museum Si Pahit Lidah

"Katanya minta ilmu, ya itu ilmunya saya kasih, sekarang kamu silahkan pulang", kata sang Kiai.

Lalu setelah itu, si lelaki mendapatkan ilmu sakti yang terletak pada ucapannya. Dia dapat membuat sesuatu terjadi hanya dengan melalui ucapannya saja.

Pada suatu ketika, Si Pahit Lidah mengadu kesaktiannya dengan seorang Nenek bermata empat (Puyang Mata Empat). Tempat mereka mengadu kesaktiannya itu dipercaya di sekitar Danau Ranau.

Pada saat itu keduanya sepakat dengan menggunakan buah aren sebagai alat untuk mengadu kesaktian mereka. Salah satu orang akan duduk dibawah pohon aren tanpa melihat ke atas, dan satunya lagi memanjat pohon tersebut untuk menjatuhkan buah aren ke arah orang yang duduk dibawah.

Nenek Bermata Empat mendapatkan kesempatan pertama untuk duduk dibawah pohon, dan Si Pahit Lidah naik keatas pohon untuk menjatuhkan buah aren. Rangkaian buah aren berhasil dijatuhkan tepat di atas ubun-ubun kepala si Nenek, namun dengan mudahnya dia menghindar karena dia memiliki mata empat.

Si Pahit Lidah marah karena si Nenek menghindar, namun sesuai dengan perjanjian yang telah disepakati, Si Pahit Lidah kemudian yang selanjutnya duduk dibawah pohon aren tersebut. Nenek Bermata Empat pun naik ke atas pohon, dan buah aren pun jatuh tepat di atas kepala Si Pahit Lidah. Namun Si Pahit Lidah tidak dapat menghindarinya dan akhirnya ia pun mati.

Saat itu si Nenek merasa penasaran mengapa lelaki itu diberi julukan Si Pahit Lidah, dan si Nenek pun mencoba mencicipi lidahnya. Dan tiba-tiba si Nenek pun mati juga karena kesaktian lidah tersebut.

Menurut legenda, Si Pahit Lidah dimakamkan di kawasan Danau Ranau. Namun setelah dikonfirmasi kepada warga setempat, sayangnya tidak ada yang mengetahui secara pasti dimana letak makam Si Pahit Lidah tersebut.

0 komentar:

Posting Komentar

Tentang Kami | Kontak