Terseram.com - Fenomena alam berupa ombak ini ternyata ada di sebuah sungai yang berada di Riau. Sungai? Ya, bukan laut. Berbeda dengan sungai-sungai lainnya yang hanya bergelombang kecil saja, Sungai Kampar, yang berada di Kecamatan Teluk Meranti, Kabupaten Pelalawan, Riau ini, memiliki ombak yang dapat mencapai hingga ketinggian 5 meter.
Pada jaman dahulu kala, ombak yang disebut bono ini merupakan hal yang mengerikan bagi para orang-orang yang tinggal ditepian Sungai Kampar. Mitos mengenai Ombak Bono itu telah diceritakan secara turun temurun. Ombak bono dikaitkan dengan tujuh hantu, yang berupa ombak tujuh lapis. Sebuah ombak besar itu diikuti oleh 6 lapis ombak yang lebih kecil dibelakangnya.
"Orang tua dulu bercerita setiap ada bono, selalu muncul penampakan hantu wanita berpakaian putih diatasnya. Terutama ketika bononya muncul pada malam hari" kata seorang warga Desa Teluk Meranti.
Menurut seorang warga tersebut, waktu dia kecil, bono dapat mencapai ketinggian hingga enam sampai tujuh meter. Setelah dibangunnya Pembangkit Listrik Koto Panjang pada tahun 1997, ketinggian bono mulai berkurang.
Ada beberapa pulau diujung Sungai Kampar, beberapa diantaranya adalah Pulau Muda, Pulau Serapung dan Pulau Mendol. Pulau-pulau tersebut merupakan pulau berpenduduk. Perahu-perahu warga pulau tersebut sering mengalami kecelakaan akibat digulung oleh ombak bono yang besar itu.
Dulu bono dipercaya selalu menelan korban hampir setiap tahunnya. Bencana yang paling besar pernah terjadi pada tanggal 13 Maret 2005. Kejadian naas itu menimpa Kapal Motor Tuakal Ekspres yang saat itu membawa 74 penumpang. Akibat hantaman ombak bono, 13 orang tewas dalam kecelakaan itu. Bono semakin ditakuti warga setelah kejadian itu.
Namun belakangan ini, setelah ramainya para peselancar dari luar negeri berselancar di Sungai Kampar tersebut, kisah tentang 7 Hantu pada Ombak Bono itu mulai meredup.
Pada jaman dahulu kala, ombak yang disebut bono ini merupakan hal yang mengerikan bagi para orang-orang yang tinggal ditepian Sungai Kampar. Mitos mengenai Ombak Bono itu telah diceritakan secara turun temurun. Ombak bono dikaitkan dengan tujuh hantu, yang berupa ombak tujuh lapis. Sebuah ombak besar itu diikuti oleh 6 lapis ombak yang lebih kecil dibelakangnya.
"Orang tua dulu bercerita setiap ada bono, selalu muncul penampakan hantu wanita berpakaian putih diatasnya. Terutama ketika bononya muncul pada malam hari" kata seorang warga Desa Teluk Meranti.
Menurut seorang warga tersebut, waktu dia kecil, bono dapat mencapai ketinggian hingga enam sampai tujuh meter. Setelah dibangunnya Pembangkit Listrik Koto Panjang pada tahun 1997, ketinggian bono mulai berkurang.
Ada beberapa pulau diujung Sungai Kampar, beberapa diantaranya adalah Pulau Muda, Pulau Serapung dan Pulau Mendol. Pulau-pulau tersebut merupakan pulau berpenduduk. Perahu-perahu warga pulau tersebut sering mengalami kecelakaan akibat digulung oleh ombak bono yang besar itu.
Dulu bono dipercaya selalu menelan korban hampir setiap tahunnya. Bencana yang paling besar pernah terjadi pada tanggal 13 Maret 2005. Kejadian naas itu menimpa Kapal Motor Tuakal Ekspres yang saat itu membawa 74 penumpang. Akibat hantaman ombak bono, 13 orang tewas dalam kecelakaan itu. Bono semakin ditakuti warga setelah kejadian itu.
Namun belakangan ini, setelah ramainya para peselancar dari luar negeri berselancar di Sungai Kampar tersebut, kisah tentang 7 Hantu pada Ombak Bono itu mulai meredup.
0 komentar:
Posting Komentar