Sabtu, 27 Februari 2016

Cerita Seram Naik Bis Tingkat di Singapore

Pada suatu malam, saya berdiri kedinginan di suatu halte di Singapore, tepatnya d Halte Orchard menuju kearah Geylang. Saya mencoba terus mengusap-ngusapkan telapak tangan saya untuk menghilangkan rasa dingin. Sepi sekali saat itu, bahkan sampai terdengar sayup-sayup suara burung hantu yang terdengar dari kejauahan.

Dalam hati saya kesal dengan bos karena memaksa saya mengantarkan sebuah paket ke gudang tua yang berada di ujung kota. Butuh waktu sekitar setengah jam untuk sampai ke gedung itu. Itu juga saya harus naik bis tua bertingkat yang jalannya sangat lambat.

Cukup lama saya menunggu bis itu, dan akhirnya bisnya datang juga. Terlihat hanya beberapa penumpang saja yang duduk didalam bus itu. Saya pun terus berjalan kearah tangga karena saya awalnya ingin duduk di bagian atas saja. Belum sampai tangga, tiba-tiba seorang nenek mencegah saya untuk naik ke atas tangga. Nenek itu duduk tepat bersebelahan dengan tangga.

Nenek itu memperingatkan saya untuk tidak naik ke atas

"Jangan naik ke atas, di atas berbahaya."

Sontak saya pun terkejut dengan perkataan nenek tersebut.

Saya memang pernah mendengar kisah-kisah menyeramkan tentang bis bertingkat dari teman-teman saya. Karena saya langsung merasa merinding saat itu, saya langsung tidak jadi naik keatas dan memilih bangku yang agak jauh dari tangga.


Dengan perasaan tidak enak, saya menjadi membayangkan hal-hal yang menyeramkan disana. Bahkan saya sampai berpikir kalau nenek-nenek tadi adalah hantu.

Setelah 30 menit yang mencekam itu berlalu, akhirnya bis sampai di tujuan. Saya bergegas turun dan menarik nafas panjang, lega rasanya bisa turun dari bis itu.

Keesokan malamnya, saya kembali ditugaskan mengantarkan paket ke gudang tua itu lagi. Dan ternyata saya naik bis yang sama dengan bis kemarin lagi.

Saya masih penasaran mau melihat ada apa di lantai 2 bis itu. Tetapi saat sedang berjalan menuju tangga, lagi-lagi saya dihentikan oleh nenek keriput yang sama dengan kemarin. Saya heran kenapa selalu ada nenek itu disana. Apakah nenek itu memang benar-benar hantu penunggu bis itu?

Nenek itu kembali memperingatkan saya.

"Jangan naik ke atas, berbahaya!!"

Tapi karena saya sudah sangat penasaran dengan ada apa di lantai 2, saya tetap memaksa unntuk naik ke atas. Meskipun memang masih dipenuhi dengan rasa khawatir akan sesuatu yang ada disana.

"Nek, apapun yang nenek bilang, saya tetap akan duduk di atas."

Tanpa menunggu jawaban dari nenek tua itu, saya langsung naik ke atas. Ternyata memang tidak ada siapa-siapa disana. Sepi sekali. Saya memilih duduk dekat jendela dan sambil merasa sangat tegang menunggu apa yang akan terjadi disana.

Tetapi setelah 30 menit berlalu, ternyata tidak terjadi apa-apa. Setelah sampai di tujuan saya turun ke lantai bawah dan segera mencari nenek tua untuk menanyakan mengapa si nenek melarang dia naik ke atas.

Setelah bertemu, langsung saya tanyakan apa alasan si nenek,

"Nek, kenapa sih nenek melarang setiap penumpang yang mau naik ke atas? Setelah saya duduk diatas, tidak ada masalah-apa disana. sebenarnya ada apa sih?"

Sambil menunjukkan jarinya ke arah lantai atas, nenek keriput itu menjawab,

"Di atas berbahaya. Tidak ada supirnya."
(Soalnya supirnya di lantai bawah)

0 komentar:

Posting Komentar

Tentang Kami | Kontak