Minggu, 11 September 2016

Dua Gunung Untuk Lokasi Pesugihan Paling Angker di Indonesia

Indonesia memang sangat kaya dengan tempat angker yang dikultuskan. Banyak gunung yang dianggap keramat dan dapat mendatangkan berkah, bila saja manusia mau menapak tilas di sana, konon dapat rejeki. Seperti kedua gunung yang akan dibahas dalam artikel ini. Semuanya adalah gunung keramat. Tempat di mana ritus pesugihan berjalan, sejak dulu hingga sekarang.
 
Kekayaan memang dapat diperoleh dengan jalan kegelapan. Bukankah syaitan memang memiliki kemampuan untuk ini? Untuk mencukupi hasrat hedonisme manusia. Seperti ritual pesugihan di dua gunung ini, sesungguhnya adalah jalan kegelapan meminta kekayaan pada para lelembut (syaitan).
Gunung apa sajakah yang menjadi lokasi pesugihan di Indonesia? Berikut adalah daftarnya:

GUNUNG KAWI



Gunung Kawi terletak di desa Wonosari, kecamatan Wonosari, Kabupaten Malang-Jawa Timur. Ritus pesugihan di Gunung Kawi berwujud ziarah kubur makam leluhur. Untuk mencapai lokasi pesarean (pemakaman) leluhur itu, jaraknya sekitar 40 Km dari pusat kota Malang. Gunung Kawi tampak pendek, tinggi lerengnya hanya 800 meter. Suhu udara di sana antara 16 hingga 27 derajat celcius.

Leluhur yang dikultuskan di sana ada dua, yaitu: Mbah Djoego (atau Kyai Zakaria II) dan Raden Mas Imam Soedjono. Meskipun dua orang, tapi liangnya hanya satu. Jadi Mbah Djoego dan Raden Soedjono di makamkan dalam satu liang. Keduanya merupakan tokoh dari Kerajaan Mataram Kuno

Saat Perang Diponegoro pada tahun 1825-1830, keduanya merupakan tentara terdekat sang Pangeran. Hingga pada suatu hari, Pangeran Diponegoro diculik oleh pasukan musuh. Maka mereka terpaksa menyingkir sejenak ke Jawa Timur dan mendirikan padepokan di desa Sanan Kulon, Kecamatan Kesamben, Kabupaten Blitar.

Padepokan itu tentunya untuk memberikan pendidikan dan bekal keprajuritan pada para murid. Sehingga bisa menyelamatkan Pangeran Diponegoro. Perlu diketahui bahwasanya, dulu Pangeran sangat dihormati di kalangan masyarakat Jawa. Sosok Pangdip dianggap sebagai Messias yang tindakan dan tutur katanya selalu diikuti. Maka tak heran bila loyalitas masyarakat sangat tinggi untuk terjun dalam Perang Diponegoro.

Keberanian sosok keduanya membuat mereka menjadi orang suci. Heroiknya mereka dalam mendampingi Pangeran Diponegoro membuat mereka terkenang sepanjang masa. Sampai-sampai makam mereka dianggap keramat. Pada hari-hari tertentu banyak orang datang untuk berdo'a, meminta rejeki pesugihan.


GUNUNG SRANDIL



Semua pecinta kajian supranatural dan misteri pasti tahu Gunung Srandil. Sebuah gunung kecil yang terletak di Kecamatan Adipala, Kabupaten Cilacap Jawa Tengah. Gunung ini dianggap keramat dan merupakan pusat dari kosmologi Jawa. Maksudnya, di sanalah segala macam lelembut berasal. Karena di sana ada gerbang dimensi yang sangat besar, menembus alam gaib berlapis-lapis.

Maka tak heran bila di sana dipercaya sebagai lokasi di mana manusia bisa melihat seluruh tokoh gaib penjaga alam. Seperti Ratu Kidul dari Pantai Selatan Jawa dan Dewi Lanjarsari dari Pantai Utara Jawa, konon dapat dipanggil bila manusia melakukan laku tirakat meditasi di sana.

Namun untuk urusan pesugihan, salah satu tokoh yang dikeramatkan di Gunung Srandil dan banyak pengikutnya adalah Mbah Semar. Ia dianggap sebagai tokoh sepuh yang asli menghuni Gunung Srandil. Jadi tempat tinggalnya memang di sana, bukan sekadar mampir.

Di sana ada makam Mbah Semar yang dikeramatkan. Para peziarah mayoritas berasal dari kelompok penghayat kepercayaan Kejawen terutama aliran Wayah Kaki yang memang menjadikan Mbah Semar sebagai nabinya. Para peziarah bersemedi di dekat makam Mbah Semar dan berdo'a agar Mbah Semar bersedia menjadi perantara rejeki pesugihan untuk mereka.

0 komentar:

Posting Komentar

Tentang Kami | Kontak