Rabu, 07 September 2016

Misteri Dibalik Terpenggalnya Arca Budha di Candi Borobudur

Siapa yang tidak kenal dengan Candi Borobudur, candi terbesar dan termegah di dunia. Candi Borobudur sendiri terletak di Kabupaten Magelang, Jawa Tengah. Namun ada sesuatu yang janggal di dalam candi tersebut, dimana hampir sebagian besar arca Budha tanpa ada kepalanya.

Konon, Candi yang juga salah satu dari tujuh keajaiban dunia ini dibangun oleh Raja Samaratungga keturunan dari Dinasti Syailendra yang tak lain adalah raja dari kerajaan Mataram Kuno. Namun siapa sangka, jika candi ini sekitar 300 tahun yang lalu masih berupa hutan belantara  yang oleh penduduk sekitar disebut dengan Redi Borobudur.

Candi Borobudur
Kabarnya, candi Borobudur mulai tertimbun tanah pada tahun 1006 akibat dari letusan Gunung Merapi yang sangat dahsyat. Situs agama Budha terbesar di dunia itu pun terkubur sehingga menyerupai bukit yang pada akhirnya ditumbuhi oleh pepohonan yang cukup lebat.

Ada beberapa buku yang mengupas mengenai kisah candi Borobudur, mulai dari Barabudur, Die-Budha Legenda, hingga De Boro-Boedoer. Pada salah satu buku, diceritakan bahwa pada tahun 1814 candi Borobudur ditemukan oleh salah seorang penduduk di balik lebatnya pepohonan. Kala itu, Thomas Stamford Raffles yang menjabat sebagai wakil gubernur Inggris di pulau Jawa mendengar cerita tersebut dan langsung memerintahkan salah seorang insiyur Belanda bernama H.C Cornelius untuk melakukan survei di lokasi tersebut.

Dalam waktu dua bulan, Cornelius dan sekitar 200 anak buahnya telah menebang ratusan pohon yang ada di bukit tersebut dan mulai membersihkan lapisan tanah yang mengubur candi Borobudur. Karena takut longsor, maka ia tidak bisa menggali dan membersihkan semua lorong yang ada di candi.

Ia melaporkannya hal tersebut kepada Raffles serta memberikan gambar sketsa tentang bentuk candi Borobudur. Setelah itu, pekerjaan Cornelius diteruskan oleh salah satu pejabat pemerintahan Hindia Belanda bernama Hartmann. Hingga pada akhirnya, seluruh bagian candi Borobudur terlihat secara utuh pada tahun 1835.

Kondisi Awal Candi Borobudur Saat Pertama Kali Ditemukan
Pada tahun 1853, Wilsen mengatakan bahwa Hartmann meminta para pekerja untuk membongkar stupa yang ada di puncak. Namun saat itu ia hanya menemukan sebuah arca Budha yang belum selesai dibangun dan sebilah keris.

Pada tahun 1882, kepala inspektur budaya sempat menyarankan agar candi Borobudur di bongkar dan seluruh relief serta arcanya dipindahkan ke museum karena kondisi tanah sekitar yang cukup labil. Namun salah seorang arkeolog saat itu menolak rencana tersebut, dan ia menyarankan untuk tak membongkar candi dan membiarkannya seperti bentuk semula.

Dalam buku tersebut juga disebutkan bahwa candi Borobudur sempat menjadi tempat penjarahan secara besar-besaran oleh para kolektor artefak. Kabarnya, kepala Budha adalah bagian candi yang paling banyak dicuri. Karena mencuri seluruh arca adalah hal yang mustahil mengingat beratnya yang mencapai 1 ton lebih. Oleh sebab itu, mereka hanya mencuri kepala arca Budha dengan cara menjatuhkan arca tersebut agar kepalanya terpenggal. Oleh sebab itu, banyak arca tanpa kepala di candi Borobudur.

Arca Budha yang Terpenggal

1 komentar:

Tentang Kami | Kontak