Senin, 14 November 2016

Kisah Angker Hutan Tambrauw, Papua

Terseram.com Di daerah timur Indonesia, khususnya Papua memang terkenal memiliki hutan tropis yang kondisinya masih sangat terjaga dan belum banyak campur tangan dari manusia dan para pembalak liar. Di Papua ada salah satu hutan yang sangat terkenal, yakni hutan Tambrauw yang dikenal memiliki kelembaban yang cukup ekstrem karena padatnya pepohonan yang tumbuh di sana.


Hutan yang berada di daerah Sausapor, kabupaten Tambrauw ini memang dikenal sebagai hutan yang masih asli atau ‘perawan’. Bahkan masyarakat setempat memercayai jika tak banyak manusia yang berani memasukinya, mengingat lebatnya hutan dan tingginya pepohonan di sana. Namun sama halnya seperti hutan-hutan yang belum terjamah manusia lainya, hutan Tambrauw juga dikenal memiliki banyak kisah mistis dan menjadi rumah bagi bangsa jin dan setan.

Medan dan transportasi untuk menuju ke hutan yang satu ini juga sangat sulit. Mungkin karena hal ini lah hutan Tambrauw masih terjaga keasliannya hingga saat ini. Namun dibalik itu semua, hutan ini dipercaya menyimpan banyak kisah mistis yang cukup menyeramkan. Keangkeran hutan Tambrauw yang banyak ditumbuhi oleh pohon-pohon raksasa juga sudah dibuktikan oleh sopir kendaraan yang kebetulan melintasi kawasan hutan tersebut.

Konon, hutan yang satu ini dijaga oleh seekor gorila raksasa. Jika dilihat dari kondisinya, hutan Tambrauw memang memungkinkan untuk didiami oleh hewan berukuran raksasa. Namun bagi masyarakat setempat, gorila yang dimaksud bukanlah gorila biasa, namun gorila yang merupakan perwujudan dari makhluk gaib penunggu hutan Tambrauw. Bahkan di salah satu sisi hutan terdapat sebuah tumpukan pohon yang menyerupai gorila raksasa yang sedang berdiri tegak lengkap dengan kedua tangannya.


Tak hanya gorila, para sopir kendaraan yang sering melintasi daerah ini juga mengaku sering melihat seekor ular dengan panjang sekitar 2 meter. Konon, ular itu juga merupakan perwujudan dari makhluk gaib penunggu hutan. Karena ular itu dipercaya bisa berdiri tegak dengan hanya menyisakan ekornya saja yeng masih menyentuh tanah.

Oleh sebab itu, para sopir yang melintasi area hutan tersebut dihimbau untuk tak melindas hewan apapun yang tengah melintasi jalan. Para sopir juga dihimbau untuk tak memacu kendaraannya terlalu tinggi saat melintasi hutan ini demi menghormati para penunggunya.

0 komentar:

Posting Komentar

Tentang Kami | Kontak