John F. Kennedy adalah presiden Amerika yang ke-35. Dia memiliki hubungan yang baik dengan Indonesia dan barangkali salah satu presiden terbaik yang pernah Amerika miliki. Dia menjabat semenjak tahun 1953 hingga tahun 1960. Banyak prestasi yang sudah ditorehkan Kennedy antara lain memulai gerakan civil-rights Afrika-Amerika.
Kennedy mengalami kematian yang tidak wajar karena dibunuh pada tanggal 22 November 1963 di kawasan Texas. Dia mati ditembak oleh tersangka yang simpang siur, namun yang disudutkan menjadi pelaku tunggal adalah orang bernama Lee Harvey Oswald. Dia ditangkap di malam yang sama dengan gugurnya Kennedy.
Ada yang menarik dari pembunuhan JF Kennedy. Dia dibunuh bersama dengan sang istrinya. Dia mati konon karena ulah pembunuh bayaran dari elite politik dan militer Amerika yang tidak suka Kennedy berkeliaran lagi di Amerika. Apalagi sampai mencalonkan diri lagi sebagai presiden Amerika.
Memang dulu J.F Kennedy sangat dicintai rakyat Amerika, ini membuat resah elite politik dan militer, para musuh Kennedy. Karena mereka pikir orang bernama Kennedy ini sangat bahaya bagi eksistensi militer dan bisnis politik Amerika Serikat. Maklum, Kennedy selalu punya program-program perdamaian dalam karirnya. Padahal PERANG adalah satu-satunya jalan terbaik yang menjadi tonggak ekonomi Amerika.
Bayangkan saja, jika terpilih kembali menjadi presiden Amerika, dia bilang akan mengakhiri Perang Vietnam. Kennedy bakal mencabut tentara-tentara AS di Vietnam dan menyatakan perang sudah usai. Tidak hanya itu saja, Kennedy juga berjanji untuk membatasi pergerakan industri persenjataan di AS karena mereka adalah para pamasok senjata perang selama ini.
Maka tak heran bila pada akhirnya Kennedy menjadi buruan empuk para pemangku kepentingan bisnis ekonomi politik militer Amerika Serikat. Dia dianggap berbahaya dan bisa meruntuhkan ekonomi dan pengaruh AS di kancah global. Maka tak heran bila pada akhirnya Kennedy mati mengenaskan, bahkan istrinya juga sampai ikut dibunuh.
Sikap baik Kennedy yang merakyat dan cinta perdamaian inilah yang sepertinya membuat hubungannya dengan Soekarno sangat erat. Mereka sama-sama menjadi pioneer perdamaian di negara timur dan barat. Mereka sama-sama lebih cinta damai daripada perang. Tapi apadaya, orang baik memang selalu saja berakhir dengan cara mengenaskan (dibunuh). Lihat saja bagaimana akhir hidup Soekarno, bahkan lebih sengsara dari J.F Kennedy, karena Pak Soekarno dibunuh pelan-pelan dengan siksaan batin dan fisik, dikurung di Wisma Yaso. Menyaksikan nusantara Indonesia dikudeta.
Kennedy mengalami kematian yang tidak wajar karena dibunuh pada tanggal 22 November 1963 di kawasan Texas. Dia mati ditembak oleh tersangka yang simpang siur, namun yang disudutkan menjadi pelaku tunggal adalah orang bernama Lee Harvey Oswald. Dia ditangkap di malam yang sama dengan gugurnya Kennedy.
Ada yang menarik dari pembunuhan JF Kennedy. Dia dibunuh bersama dengan sang istrinya. Dia mati konon karena ulah pembunuh bayaran dari elite politik dan militer Amerika yang tidak suka Kennedy berkeliaran lagi di Amerika. Apalagi sampai mencalonkan diri lagi sebagai presiden Amerika.
Memang dulu J.F Kennedy sangat dicintai rakyat Amerika, ini membuat resah elite politik dan militer, para musuh Kennedy. Karena mereka pikir orang bernama Kennedy ini sangat bahaya bagi eksistensi militer dan bisnis politik Amerika Serikat. Maklum, Kennedy selalu punya program-program perdamaian dalam karirnya. Padahal PERANG adalah satu-satunya jalan terbaik yang menjadi tonggak ekonomi Amerika.
Bayangkan saja, jika terpilih kembali menjadi presiden Amerika, dia bilang akan mengakhiri Perang Vietnam. Kennedy bakal mencabut tentara-tentara AS di Vietnam dan menyatakan perang sudah usai. Tidak hanya itu saja, Kennedy juga berjanji untuk membatasi pergerakan industri persenjataan di AS karena mereka adalah para pamasok senjata perang selama ini.
Maka tak heran bila pada akhirnya Kennedy menjadi buruan empuk para pemangku kepentingan bisnis ekonomi politik militer Amerika Serikat. Dia dianggap berbahaya dan bisa meruntuhkan ekonomi dan pengaruh AS di kancah global. Maka tak heran bila pada akhirnya Kennedy mati mengenaskan, bahkan istrinya juga sampai ikut dibunuh.
Sikap baik Kennedy yang merakyat dan cinta perdamaian inilah yang sepertinya membuat hubungannya dengan Soekarno sangat erat. Mereka sama-sama menjadi pioneer perdamaian di negara timur dan barat. Mereka sama-sama lebih cinta damai daripada perang. Tapi apadaya, orang baik memang selalu saja berakhir dengan cara mengenaskan (dibunuh). Lihat saja bagaimana akhir hidup Soekarno, bahkan lebih sengsara dari J.F Kennedy, karena Pak Soekarno dibunuh pelan-pelan dengan siksaan batin dan fisik, dikurung di Wisma Yaso. Menyaksikan nusantara Indonesia dikudeta.
0 komentar:
Posting Komentar