Selasa, 19 Juli 2016

Bertemu Gusti Kanjeng Ratu Kidul dan Panembahan Senopati di Cepuri Parangkusomo

Gusti Kanjeng Ratu Kidul adalah sosok gaib penguasa pantai selatan Jawa. Beliau konon merupakan makhluk sejenis bidadari yang diturunkanTuhan ke bumi untuk menjadi bandul gaib yang menyeimbangkan alam di wilayah selatan. Ibunda Ratu Kidul memiliki tugas menjadi pamong bagi dimensi gaib di laut selatan.
 

Konon Bunda Ratu Kidul memiliki paras yang sangat cantik. Hatinya juga lembut dan baik. Dan tentunya termasuk jenis makhluk yang beriman kepada Tuhan Yang Maha Esa. Beliau beribadah pula pada Tuhan. Selain itu beliau berbaik hati kepada semua manusia yang baik. Dan bisa menjadi perantara antara manusia dan Tuhan dalam mewujudkan suatu hajat atau keinginan. Oleh karena itu banyak orang ingin sekali berjumpa dengan beliau, untuk meminta kesejahteraan dan keselamatan.

Beliau memiliki asisten atau dayang yang setia dan hormat padanya. Dayang ini bernama Nyai Roro Kidul. Namanya sama-sama menggunakan Kidul. Pun dengan perwujudannya juga konon mirip. Suka memakai baju warna hijau pupus dan sangat cantik. Namun banyak opini beredar Nyai Roro Kidul berbeda dengan Kanjeng Ratu Kidul. Meski paras sama, tapi mereka entitas yang berbeda.

Kerap orang bertapa di pantai selatan mengaku bertemu dengan Ibunda Ratu Kidul, padahal sebenarnya hanya bertemu dengan Nyai Roro Kidul alias dayang dari Kanjeng Ratu. Meski begitu banyak pula yang sebenarnya benar-benar bertemu beliau.

Salah satu lokasi yang merupakan petilasan atau tempat bertapa agar bisa bertemu beliau adalah di Cepuri Parangkusomo, Pantai Parangtritis, Bantul-Yogyakarta. Di Cepuri ini bahkan pertapa bisa bertemu pula dengan Panembahan Senopati, seorang raja pertama mataram Islam.



Cepuri adalah sebuah lapangan di pesisir pantai parangtritis. Luasnya sekitar 80x300 meter persegi. Di Cepuri terdapat dua buah batu yang disebut-sebut sebagai tempat duduk dari Kanjeng Ratu Kidul dan Panembahan Senopati di masa lampau.

Sejarah masyakarat pesisir selatan mencatat bahwasanya pada masa lampau, Panembahan Senopati sedang gelisah karena Mataram akan diserang oleh Kerajaan Pajang. Padahal Mataram baru saja berdiri belum lama, sehingga kekuatannya lemah. Di tengah kegelisahannya, beliau mengembara ke pantai selatan Jawa, dan duduklah di atas sebuah batu.

Beliau melakukan perenungan pertapaan di sana, sembari mengharap kehadiran Kanjeng Ratu Kidul. Beliau hendak meminta bantuan Ratu agar bisa menang melawan Pajang. Dan ternyata Ibunda Ratu Kidul bersedia datang, beliau duduk menghadap ke utara di batu yang terletak di dekat batu yang diduduki Panembahan Senopati. Mereka berdiskusi, dan Kanjeng Ratu menyatakan bersedia membantu Panembahan Senopati dan bahkan hingga seluruh raja-raja berikutnya pada trah Mataram. Berkat dukungan Ratu Kidul, pada masa lampau Panembahan Senopati berhasil membawa Mataram mengalahkan Pajang.

Sebagai balas jasa atas kebaikan Ibunda Ratu. Keraton Yogyakarta sebagai penerus tradisi Mataram, setiap setahun sekali, Keraton mengadakan ritual Labuhan. Yaitu: melarung benda-benda seperti bunga dan pakaian ke pantai selatan. Ritual Labuhan ini dilaksanakan tiap bulan kelahiran raja Mataram yang berkuasa.

Begitulah sejarah singkat dari Cepuri Parangkusumo yang terkenal itu. Bagi yang ingin mencoba melakukan warak alias laku spiritual di sana, silahkan datang langsung saja. Nanti di sana ada juru kunci yang siap memandu. Semoga saja beruntung dapat sowan langsung bertemu dengan Ibunda Kanjeng Ratu Kidul dan Ayah Panembahan Senopati.

0 komentar:

Posting Komentar

Tentang Kami | Kontak