Telapak tangan tentulah dimiliki tiap orang. Uniknya, tiap orang pun memiliki guratan telapak tangan yang berbeda-beda. Namun ada 3 garis utama yang pasti dimiliki manusia, yaitu: garis kehidupan, garis pekerjaan, dan garis jodoh.
Ilmu membaca telapak tangan sejak dulu sudah dikenal masyarakat. Bahkan di Jawa pun dikenal, seorang pangeran dari kraton Yogyakarta juga menulis buku soal Palmistry versinya. Buku ini bernama Kitab Primbon Betaljemur Rajah Tangan.
Percaya atau tidak percaya. Tapi kamu harus percaya bahwa telapak tangan manusia itu memiliki arti yang tidak sembarangan. Arti telapak tangan sangatlah dalam, menyangkut masa depan dan kehidupan sehar-hari manusia. Misalnya, orang yang memiliki kehidupan stress dan banyak mikir, guratan atau garis telapak tangannya akan dipenuhi garis-garis kecil yang sangat banyak saling tumpah tindih. Sebaliknya, orang yang tidak stress namun memiliki kerumitan atau kesibukan hidup yang tinggi. Maka guratan tangan kanannya yang banyak.
Oleh karena fungsinya yang sangat penting menyangkut masa depan atau takdir seseorang. Maka telapak tangan haruslah benar-benar dijaga. Telapak tangan memiliki pantangan sebagai berikut:
1. Dilarang dicoret-coret dengan alat tulis (pensil, pulpen, spidol, tinta dan lain-lain)
2. Dilarang dicoret-coret/dibeset dengan benda tajam (pisau, jarum, dan lain-lain)
Kini muncul pertanyaan, kenapa telapak tangan dilarang dicoret dan dibeset/dilukai? Karena kegiatan mencoret dan membeset ini bisa menyebabkan munculnya garis baru yang tidak sesuai dengan alur kehidupan/takdir yang semestinya terjadi.
Orang yang tidak paham ilmu palmistry, apalagi anak-anak remaja biasanya suka mencoret telapak tangannya. Padahal kegiatan ini sangat mengerikan karena kita tidak tahu garis takdir macam apa yang tercipta.
Boleh percaya boleh tidak. Soal menggurat/melukai telapak tangan ini memang bisa menjadi jalan untuk mengendalikan masa depan dan membuka kekuatan supranatural. Tapi masalahnya kalau bukan ahlinya, rajah yang tercipta di telapak tangan justru membahayakan.
Seperti yang pernah menimpa seorang narasumber, konon ia pernah menggambar rajah dengan corak tertentu, mendadak dia punya kemampuan membaca masa depan dan mempengaruhi masa depan dengan kehendaknya. Dan kemampuannya ini kadang sangat menyiksanya apalagi bila ia tidak mampu menjaga emosi.
Ilmu membaca telapak tangan sejak dulu sudah dikenal masyarakat. Bahkan di Jawa pun dikenal, seorang pangeran dari kraton Yogyakarta juga menulis buku soal Palmistry versinya. Buku ini bernama Kitab Primbon Betaljemur Rajah Tangan.
Percaya atau tidak percaya. Tapi kamu harus percaya bahwa telapak tangan manusia itu memiliki arti yang tidak sembarangan. Arti telapak tangan sangatlah dalam, menyangkut masa depan dan kehidupan sehar-hari manusia. Misalnya, orang yang memiliki kehidupan stress dan banyak mikir, guratan atau garis telapak tangannya akan dipenuhi garis-garis kecil yang sangat banyak saling tumpah tindih. Sebaliknya, orang yang tidak stress namun memiliki kerumitan atau kesibukan hidup yang tinggi. Maka guratan tangan kanannya yang banyak.
Oleh karena fungsinya yang sangat penting menyangkut masa depan atau takdir seseorang. Maka telapak tangan haruslah benar-benar dijaga. Telapak tangan memiliki pantangan sebagai berikut:
1. Dilarang dicoret-coret dengan alat tulis (pensil, pulpen, spidol, tinta dan lain-lain)
2. Dilarang dicoret-coret/dibeset dengan benda tajam (pisau, jarum, dan lain-lain)
Kini muncul pertanyaan, kenapa telapak tangan dilarang dicoret dan dibeset/dilukai? Karena kegiatan mencoret dan membeset ini bisa menyebabkan munculnya garis baru yang tidak sesuai dengan alur kehidupan/takdir yang semestinya terjadi.
Orang yang tidak paham ilmu palmistry, apalagi anak-anak remaja biasanya suka mencoret telapak tangannya. Padahal kegiatan ini sangat mengerikan karena kita tidak tahu garis takdir macam apa yang tercipta.
Boleh percaya boleh tidak. Soal menggurat/melukai telapak tangan ini memang bisa menjadi jalan untuk mengendalikan masa depan dan membuka kekuatan supranatural. Tapi masalahnya kalau bukan ahlinya, rajah yang tercipta di telapak tangan justru membahayakan.
Seperti yang pernah menimpa seorang narasumber, konon ia pernah menggambar rajah dengan corak tertentu, mendadak dia punya kemampuan membaca masa depan dan mempengaruhi masa depan dengan kehendaknya. Dan kemampuannya ini kadang sangat menyiksanya apalagi bila ia tidak mampu menjaga emosi.
0 komentar:
Posting Komentar