Minggu, 24 September 2017

Mengungkap Misteri Rumah Gurita, Tempat Pemujaan Setan Atau Rumah Biasa?

Terseram.com - Ide mengungkap misteri Rumah Gurita sempat dilontarkan oleh seorang wartawan detik bernama Baban. Mantan aktivis kampus itu mengaku penasaran dengan misteri rumah yang dipercaya sebagai tempat pemujaan setan ini.

Berdasarkan hasil penelurusan yang dia lakukan melalui dunia maya, memang tersebar luas informasi soal keangkeran Rumah Gurita. Tidak hanya itu, rumah mistis itu juga dikait-kaitkan dengan tempat ibadah aliran sesat.

Mencoba bertanya kepada seorang ibu-ibu yang sedang menyapu di area sekitar Rumah Gurita, tidak banyak informasi yang berhasil diperoleh. Ibu-ibu tersebut menyarankan bertanya ke pemiliki kios disekitar situ.

Disebut sebagai Rumah Gurita, karena di atas rumah sangat jelas terlihat ada patung gurita yang seolah-olah mengcengkram atap rumah. Berwarna gelap, patung gurita itu menjadi sangat mencolok terlihat karena rumah yang berwarna putih. Bahkan dari kejauhan pun akan terlihat dengan jelas karena ukurang bangunan yang cukup tinggi.

Bagian depan rumah dihiasi oleh kaca bergambar King dan Queen sekop. Tepat di sebelah kaca utama terdapat gambar laki-laki berjanggut. Tidak jauh dari sana, terdapat lagi dua buah kaca yang juga bergambar kartu King dan Queen, dengan ukuran yang lebih kecil. Kaca yang memiliki gambar kartu King dan Queen itu dikelilingi lukisan wajah. Terdapat 8 wajah yang mengelilinginya, 6 di atas dan 2 di bawah. Tidak diketahui wajah siapa yang ada di lukisan wajah itu, yang jelas tiap lukisan memiliki wajah yang berbeda.


Jika dilihat dari Jalan Sukadamai, Rumah Gurita akan tampak dari depan, namun apabila dilihat dari Jalan Sukagalih, maka akan terlihat bagian belakang rumah itu, dengan penampakan patung gurita yang lebih jelas lagi. Jika dilihat dari Jalan Cipedes Selatan, bagian kaca dipinggir rumah yang bergambar orang sedang naik kuda akan terlihat.

Berdasarkan informasi yang didapat dari pemilik kios, Yana (37), rumah menyeramkan itu milik Pak Frans, yang jarang datang ke rumah itu. Dia menjelaskan bahwa Rumah Gurita sudah ada sebelum Hotel Grand Aquilla dibangun.

Memang diakui Yana banyak orang yang datang dan menanyakan soal hal-hal aneh kepadanya. Bahkan ada yang bilang bahwa rumah itu adalah rumah setan. Namun menurut Yana yang sudah sejak dari tahun 1991 membuka kiosnya disana, dia belum pernah melihat ada sekelompok orang mencurigakan yang masuk ke rumah itu.

Visto, 40, seorang karyawan di Hotel Grand Aquilla yang kebetulan lagi nongkrong di kios itu mengatakan bahwa Rumah Gurita memang menjadi perhatian warga, bahkan warga dari luar Bandung. Bahkan tidak sedikit warga Jakart yang datang menginap di Hotel Aquilla karena ingin melihat sendiri rumah gurita itu.

Namun baik Yana maupun Visto, mereka berdua mengaku belum pernah mengalami kejadian mistis yang dihubungkan dengan rumah itu.

Tidak menyerah sampai disana, wartawan detik itu akhirnya memutuskan langsung mendatangi rumah Jalan Sukadamai No 6, yang disebut sebagai pintu masuk rumah gurita.  Seorang laki-laki tua keluar, namun tidak mau membuka pagar. Dia tidak berani membawa orang masuk karena sedang tidak ada pemilik rumahnya. Namun setelah ditanyakan soal isu yang beredar, lelaki tua itu membantah semua isu miring yang menyebutkan bahwa rumah gurita itu adalah rumah setan, rumah angker, dll.

Dia membenarkan rumah gurita itu adalah miliki Frans, yang dulunya berprofesi sebagai seorang pelaut. Oleh karena itu lah gurita digunakan sebagai "penghias" rumah itu, karena Frans senang dengan gurita. Dia menambahkan, patung gurita itu juga sering digunakan sebagai tempat makan dan berkumpul Frans dan teman-temannya.

Saat sedang berbincang-bincang, lelaki lain yang terlihat lebih tua keluar dari garasi rumah. Dia hanya memperhatikan dari kejauhan tanpa mengeluarkan kata-kata apapun, dan kembali masuk. Dan tidak lama berselang, lelaki yang berbincang diluar dipanggil masuk ke dalam rumah.

Namun cukup lama ditunggu, akhirnya 4 orang penghuni rumah itu keluar, 2 lelaki yang tadi, dan dua wanita lainnya. Di luar dugaan, ternyata lelaki tua itu marah dengan nada yang tinggi. Dia meminta kami pergi sambil teriak.

Banyak warga yang mendengar dan keluar mengerumuni kami. Wartawan detik itu terlihat mengalah dan mundur, mengatakan bahwa ia segera mau pulang. Beberapa warga segera merangkulnya untuk segera pergi karena kondisi semakin memanas.

Seorang wanita bernama Leni yang keluar juga tadi menjelaskan bahwa rumah itu hanyalah rumah biasa dan tidak ada apa-apanya. Wartawan itu hanya bisa meminta maaf dan pamit karena telah mengusik ketenangan disana.

Setelah gagal mendapatkan informasi dari sumbernya langsung, wartawan itu mencoba datang ke rumah RT setempat,  RT 5 RW 5 Kelurahan Sukagalih, Kecamatan Sukajadi. Ibu Afnizar (57) dengan ramahnya menjelaskan soal rumah gurita tersebut. Dia memang mengetahui adanya kabar di internet soal aliran sesat disana. Namun Afnizar mengatakan bahwa tidak ada bukti soal hal tersebut.

Dengan membuka buku data penghuni rumah gurita, didapatkan informasi bahwa pemilik rumah itu adalah Frans Halimawan yang berusia 62, dan istrinya Leni Sudrajat. Pemilik rumah tersebut memang tidak tinggal di rumah gurita itu, mereka tinggal di Jakarta bersama kedua anaknya David dan Daniel.

Selama 4 tahun sebagai RT disana, dia sama sekali belum pernah mendapatkan laporan yang aneh soal rumah gurita itu.  Warga sekitar juga memang mengaku tidak pernah melihat keanehan sama sekali dari rumah itu. Ungkap Afnizar, patung gurita  itu digunakan sebagai penampung air yang terletak dikepalanya. Sebenarnya rumah itu bukan dikenal sebagai rumah gurita oleh warga sekitar. Mereka justri sering menyebut rumah itu sebagai Rumah Cumi.

Namun terdapat pengalaman unik yang dialami oleh Afnizar. Pernah ada orang yang datang dan ingin mendaftar dan beribadah di gereja. Afnizar mengaku bingung mengapa harus datang jauh-jauh kesana. Dan yang anehnya lagi justru dia ingin mendaftar kepadanya untuk ikut suatu jemaat. Sepertinya orang yang datang tersebut setelah mendengar kabar bahwa Rumah Gurita adalah gereja.

Dari luar memang rumah gurita itu terlihat kosong. Namun Afnizar menjelaskan bahwa sebenarnya rumah itu ada penghuninya. Karena sering ada yang iseng membunyikan bel, namun ketika keluar orangnya tidak ada, makanya penghuninya sekarang jarang sekali keluar membukakan pintu. Tidak hanya itu, karena penghuninya sudah tua, maka sangat lelah apabila harus sering-sering naik-turun tangga.

0 komentar:

Posting Komentar

Tentang Kami | Kontak