Senin, 08 Oktober 2018

Cerita Horor Di Dalam Lift Kampus

Terseram.com - Nama saya gita, beberapa bulan yang lalu saya dan teman-teman saya mengalami kejadian menyeramkan di kampus. Waktu itu saya bersama kedua teman saya, debi dan risa kebetulan sedang ada jadwal tutor yang diadakan oleh senior pada jam setengah 7 malam. Waktu itu tutornya diadakan di lantai 3.

Waktu kami sampai diruangan, ternyata belum ada siapa-siapa disana. Karena waktu itu sudah waktunya solat maghrib, jadi kamu ke mushola dulu di lantai 4 dengan menggunakan tangga. Setelah selesai, kami balik lagi ke lantai 3, namun kali ini kami ingin naik lift saja. Ketika kami membuka lift, ada dua orang didalam lift tersebut, satu orang turun di lantai 4, dan satu lagi akan turun di lantai 5.

Setelah orang yang satu lagi tersebut turun di lantai 5, saya langsung menekan tombol untuk menuju ke lantai 3. Nah disini justru liftnya naik menuju ke lantai 7. Saya pun berpikir bearti ada orang yang ingin naik lift dari lantai 7.

Saat sampai di lantai 7, pintu lift pun terbuka. Anehnya tidak ada seorang pun yang mau masuk ke dalam lift. Suasana di lantai 7 itu justru sangat sepi sekali.

"Ris!" panggil saya kepada risa, sambil buru-buru saya pegang tangan dia, karena dia tidak sadar mau keluar lift. Saat itu dia sudah keluar satu langkah dari lift.

 "Oh lantai 7 ya, kirain lantai 3 git”. Memang saat itu kedua teman saya keasikan ngobrol sampai-sampai tidak memperhatikan liftnya. Dan saya pun menekan tombol agar pintu lift tertutup.

Setelah pintunya tertutup, tiba-tiba pintunya malah kebuka lagi seperti ada yang membuka tombol dari luar lift. Saat itu perasaan saya mulai tidak enak sebenarnya. Tapi terus berusaha berpikiran positif saja, saya pun menekan tombol untuk menutup pintu lift lagi.

Setelah lift bergerak turun, tiba-tiba debi berbicara.

"Kok perasaanku ga enak ya”.

Mereka berdua saling tatap-tatapan. Di lantai 6 pintu lift pun terbuka lagi. Suasana di lantai tersebut tidak terlalu sepi seperti di lantai 7, karena masih terdengar suara bapak-bapak sedang mengobrol meskipun samar-samar.

"Untung udah ada orang" kata debi.


Saya awalnya mengira kalau yang dimaksud oleh debi adalah suara bapak-bapak itu. Tapi sepertinya maksud dia lain. Dia seperti melihat ke suatu arah ketika ngomong seperti itu. Saya pun mencoba melihat ke sekeliling tapi tidak ada siapa-siapa disana.

Pintu lift selalu terbuka lagi pada lantai 5 dan lantai 4. Untungnya saat itu di dua lantai tersebut masih cukup ramai orang. Terlihat ada orang-orang yang lalu lalang didepan lift yang membuat saya lebih tenang.

Setelah sampai di lantai 3, kita akhirnya mulai berani berbicara.

"Ada apa sih tadi???" tanya debi.

"Engga, tadi rasanya ga enak aja tiba-tiba lift naik ke lantai 7 padahal ga ada orang yang mau naik. Terus pas udah ditutup pintunya malah kebuka lagi kayak ada orang yang mau naik gitu. Padahal ga ada siapa-siapa kan ya" cerita saya kepada mereka.

"oh iya ya, untung di lantai 6 ada cewek itu ya” kata debi.

"Ha? Cewek mana??”

“Itu loh, cewe yang didepan tembok, yang ngadep ke lift"

"Cewek? Ga ada siapa-siapa ah deb” bantah risa.

"ih, beneran, debi liat cewenya pake kemeja putih, rambutnya di kuncir, pake celana item, dia ngeliat ke kita."

Kakak senior kami yang saat itu mendengar obrolan kami ikut angkat bicara "Tadi ke lantai 7? Naik lift yang kiri ya? Lain kali hati-hati ya".

0 komentar:

Posting Komentar

Tentang Kami | Kontak