Selasa, 26 Juli 2016

Mengenal Makam Imogiri yang Keramat, Tempat Penguburan Raja-Raja Mataram

Sebuah bangunan megah yang memiliki seribu anak tangga, itulah gambaran singkat mengenai kompleks makam Imogiri. Makam ini terletak di Bantul, Yogyakarta. Makam Imogiri dirancang oleh seorang arsitek, Kyai Tumenggung Tjitrokoesoemo atas prakarsa Sultan Agung, Raja Mataram Islam yang termahsyur. Makam ini sangat luas dan memiliki anak tangga menjulang setinggi 200 meter, dengan kemiringan 45 derajat. Mengapa kompleks makam ini bisa begitu tinggi dan miring, tidak lepas dari posisinya yang memang berada di bukit, yang kini dikenal sebagai Bukit Imogiri.



Kompleks Makam Imogiri bukanlah makam biasa, melainkan makam istimewa dan dikeramatkan. Karena di sana dikuburkan jenasah para raja-raja Mataram. Sejarah mencatat, dulu pernah terjadi perselisihan antara Mangkubumi dengan Pakubuwono II yang merupakan pangeran-pangeran Mataram Islam. Untuk melerai permusuhan kakak beradik itu, maka Mataram terpecah menjadi dua, yaitu: menjadi Kasunanan Surakarta dan Kasultanan Yogyakarta. Pakubuwono II memimpin Kasunanan Surakarta, sedangkan adiknya Mangkubumi mengangkat diri menjadi Sultan Hamengku Buwono 1 di Kraton Yogyakarta.

Ada keunikan untuk para peziarah yang ingin naik ke bilik-bilik makam raja-raja Mataram ini, yaitu: peziarah wajib mengenakan pakaian adat Jawa. Dan tidak semua makam bisa dimasuki oleh mereka. Seperti makam Sultan Agung hanya boleh dimasuki oleh anggota keluarga kraton Yogyakarta dan kraton Surakarta. Bila tidak memakai pakaian Jawa, jangan harap bisa masuk ke bilik-bilik makam yang ada di puncak anak-anak tangga yang banyak sekali itu. Biasanya yang sanggup naik ke Imogiri hanyalah para pemuda saja yang badannya bugar. Tapi bila memang pengunjung ingin naik tapi lelah, di sana ada tukang ojek yang siap mengantar ke pintu gerbang makam, dengan cara melalui jalan berputar. Tapi tentu saja sensasinya akan berbeda. Lebih baik jalan kaki naik tangga memakai pakaian adat, daripada naik motor.

Di kompleks Makam Imogiri ini terjadi pengelompokkan-pengelompokkan. Apalagi untuk menandai pecahnya Mataram. Deretan makam raja-raja Yogyakarta dengan raja-raja Surakarta jelas beda. Namun ada pula sekelompok makam di mana yang di sana adalah raja-raja Mataram yang belum pisah, yaitu:  

KELOMPOK A (Kasultanan Agungan), yang dimakamkan di sini:
  1. Sri Paduka Sultan Agung
  2. Sri Paduka Sri Ratu Batang
  3. Sri Paduka Hamangkurat Amral
  4. Sri Paduka Hamangkurat Mas
Mengapa Imogiri disebut keramat? Tak bisa lepas dari ritus yang terjadi di sana. Bahwa masyarakat peziarah datang ke sana biasanya karena meminta sesuatu kepada ruh-ruh penguasa Jawa itu. Mereka berdoa dan bersemadi di sana. Bahkan membakar kemenyan dan dupa. Padahal Kerajaan Mataram Islam adalah kerajaan Islam, raja-rajanya pun Islam. Tapi ritus Imogiri sangat kental berbau Hindu-Islam-Kejawen.

0 komentar:

Posting Komentar

Tentang Kami | Kontak