Senin, 25 Juli 2016

Lawang Sewu, Tempat Terseram Kedua di Asia

Lawang Sewu (Bahasa Indonesia: Pintu Seribu) menjadi tempat yang sangat terkenal di Indonesia. Bukan karena arsitekturnya yang unik, melainkan terkenal karena kisah mistis yang menyelimuti bangunan peninggalan kolonial Belanda tersebut.

Lawang Sewu sendiri terletak di kota Semarang, Jawa Tengah. Meskipun terletak ditengah keramaian kota, namun Lawang Sewu tetap menjadi tempat yang sangat seram, bahkan menjadi tempat terseram kedua di Asia setelah Sekolah Tak Tak yang terletak di Hongkong. Pada masa penjajahan Belanda, Lawang Sewu bernama Gedung Wilhelminaplein dan sempat dijadikan pusat perkantoran. Dijuluki sebagai Lawang Sewu, karena bangunan yang satu ini memang memiliki banyak sekali pintu yang kegunaannya juga sangat misterius. Meskipun demikian, Lawang Sewu bisa dibilang sebagai ikon kota Semarang.

Lawang Sewu
Menurut kisah yang beredar, Lawang Sewu menjadi tempat bermukimnya ribuan makhluk gaib, seperti kuntilanak, genderuwo, pocong, hantu berwujud tentara Belanda, nonik-nonik Belanda, serdadu Jepang maupun hantu korban pembantaian. Bahkan dititik-titik tertentu seperti lokasi penjara berdiri, penjara jongkok, lorong-lorong, tempat penyiksaan, sumur tua, dan ruang utama menjadi tempat yang paling sering terjadi penampakan makhluk gaib.

Suasana Malam Didalam Lawang Sewu
Namun dari beberapa tempat tersebut, yang paling menyeramkan adalah lokasi penjara berdiri, penjara jongkok, dan ruang penyiksaan. Konon, dipenjara dan ruang penyiksaan itulah ribuan nyawa melayang karena kebiadaban tentara kolonial Belanda. Kabarnya banyak tahanan yang meninggal karena tak kuat berada didalam penjara berdiri yang kondisianya sangat sempit dan pengap. Tak hanya itu, didalam penjara tersebut mereka hanya bisa berdiri dengan posisinya yang berdesak-desakan karena sempitnya penjara dan banyaknya tahanan.

Penjara Berdiri
Selain penjara berdiri, penjara jongkok yang berada disisi gedung juga menyimpan aura mistis yang sangat kuat. Karena penjara ini menjadi saksi bisu kesadisan para tentara Jepang dalam menyiksa para tahanan. Dalam penjara yang berdiameter 1,5 m dan tinggi sekitar 60 cm ini para tahanan dimasukkan dalam penjara dengan posisi jongkok dan dalam kondisi yang berdesak-desakan pula. Setelah itu, para tentara Jepang akan mengisi penjara tersebut dengan air sampai sebatas leher para tahanan dan kemudian menutup penjara tersebut dengan jeruji besi.

Penjara Jongkok
Ruang penyiksaan juga tak kalah angkernya dengan kedua tempat sebelumnya. Ruangan ini kabarnya pernah menjadi tempat pemenggalan kepala tahanan dan tempat pemasungan. Dalam ruangan ini juga masih terdapat bekas alat pancung dan rantai-ratai bekas penyiksaan jaman penjajahan dahulu. Sehingga para pengunjung yang mendatangi tempat ini akan merasakan bagaimana suasana mencekam pada saat itu.

Tempat Pembuangan Mayat

0 komentar:

Posting Komentar

Tentang Kami | Kontak