Lawang Sewu (Bahasa
Indonesia: Pintu Seribu) menjadi tempat yang sangat terkenal di Indonesia.
Bukan karena arsitekturnya yang unik, melainkan terkenal karena kisah mistis
yang menyelimuti bangunan peninggalan kolonial Belanda tersebut.
Lawang Sewu sendiri
terletak di kota Semarang, Jawa Tengah. Meskipun terletak ditengah keramaian
kota, namun Lawang Sewu tetap menjadi tempat yang sangat seram, bahkan menjadi
tempat terseram kedua di Asia setelah Sekolah Tak Tak yang terletak di
Hongkong. Pada masa penjajahan Belanda, Lawang Sewu bernama Gedung Wilhelminaplein
dan sempat dijadikan pusat perkantoran. Dijuluki sebagai Lawang Sewu, karena bangunan
yang satu ini memang memiliki banyak sekali pintu yang kegunaannya juga sangat
misterius. Meskipun demikian, Lawang Sewu bisa dibilang sebagai ikon kota
Semarang.
Lawang Sewu |
Menurut kisah yang
beredar, Lawang Sewu menjadi tempat bermukimnya ribuan makhluk gaib, seperti
kuntilanak, genderuwo, pocong, hantu berwujud tentara Belanda, nonik-nonik
Belanda, serdadu Jepang maupun hantu korban pembantaian. Bahkan dititik-titik
tertentu seperti lokasi penjara berdiri, penjara jongkok, lorong-lorong, tempat
penyiksaan, sumur tua, dan ruang utama menjadi tempat yang paling sering terjadi
penampakan makhluk gaib.
Suasana Malam Didalam Lawang Sewu |
Namun dari beberapa
tempat tersebut, yang paling menyeramkan adalah lokasi penjara berdiri, penjara
jongkok, dan ruang penyiksaan. Konon, dipenjara dan ruang penyiksaan itulah ribuan
nyawa melayang karena kebiadaban tentara kolonial Belanda. Kabarnya banyak
tahanan yang meninggal karena tak kuat berada didalam penjara berdiri yang
kondisianya sangat sempit dan pengap. Tak hanya itu, didalam penjara tersebut
mereka hanya bisa berdiri dengan posisinya yang berdesak-desakan karena
sempitnya penjara dan banyaknya tahanan.
Penjara Berdiri |
Selain penjara berdiri,
penjara jongkok yang berada disisi gedung juga menyimpan aura mistis yang
sangat kuat. Karena penjara ini menjadi saksi bisu kesadisan para tentara
Jepang dalam menyiksa para tahanan. Dalam penjara yang berdiameter 1,5 m dan
tinggi sekitar 60 cm ini para tahanan dimasukkan dalam penjara dengan posisi
jongkok dan dalam kondisi yang berdesak-desakan pula. Setelah itu, para tentara
Jepang akan mengisi penjara tersebut dengan air sampai sebatas leher para
tahanan dan kemudian menutup penjara tersebut dengan jeruji besi.
Penjara Jongkok |
Ruang penyiksaan juga
tak kalah angkernya dengan kedua tempat sebelumnya. Ruangan ini kabarnya pernah
menjadi tempat pemenggalan kepala tahanan dan tempat pemasungan. Dalam ruangan
ini juga masih terdapat bekas alat pancung dan rantai-ratai bekas penyiksaan
jaman penjajahan dahulu. Sehingga para pengunjung yang mendatangi tempat ini
akan merasakan bagaimana suasana mencekam pada saat itu.
Tempat Pembuangan Mayat |
0 komentar:
Posting Komentar