Senin, 10 Oktober 2016

Mitos di Balik Kartun "Crayon Shinchan", Benarkah Shinchan Sudah Mati?

Crayon Shinchan adalah kartun yang sangat digemari anak-anak hingga dewasa. Tingkah lucu Shinchan dan teman-temannya membuat tertawa terpingkal-pingkal. Meskipun banyak adegan di mana Shinchan menjadi sangat porno dengan suka lihatin kakak-kakak cantik.

Kartun Shinchan biasanya disiarkan pada jam 7.30 pagi, tiap hari minggu di channel RCTI. Namun sudah beberapa bulan belakangan kartun ini ditiadakan. Mungkin karena derasnya gugatan dari masyarakat, sebab kartun ini dianggap terlalu vulgar untuk disajikan pada anak-anak kecil. Masyarakat takut anak kecil akan terpengaruh tingkah buruk Shinchan.



Di balik lucunya kartun Crayon Shinchan, masyarakat Jepang di sana, sebagai masyarakat asli di mana kartun ini mengambil setting. Mereka memiliki mitos tersendiri tentang kartun Shinchan. Mereka menganggap kartun ini sebenarnya adalah cerita nyata. Yang memang terjadi di masa lalu, di sebuah tempat di Jepang.

Dulu, ada seorang Ibu bernama Misae. Ia memiliki dua anak, bernama Shinosuke dan Himawari. Keluarga mereka awalnya hidup bahagia. Hingga pada suatu hari, Misae mendapatkan musibah. Di mana Himawari hilang dari rumah. Maka sekeluarga mencarinya, termasuk Shinchan.

Naasnya, dalam pencarian itu. Yang menemukan adalah Shinchan. Dia menyelamatkan Himawari yang hampir ditabrak mobil. Tapi malah keduanya tertabrak mobil itu bersama-sama. Maklum, mobil melaju kencang. Dan Shinchan kan cuma anak TK waktu itu. Keduanya meninggal, tidak bisa diselamatkan.

Maka Misae menjadi sangat hancur hatinya. Dia depresi berat ditinggal kedua anaknya dengan cara mengenaskan seperti ini. Selama dirundung stres, dia selalu terisak teringat lucunya Shinchan dan Himawari. Maka ia mulai sering menggambar dan mewarnai menggunakan Crayon. Membuat komik sendiri tentang anak-anaknya.



Ia menggambarnya dengan Crayon milik Shinchan yang biasanya digunakan untuk sekolah di TK. Maka kartun animasi ini diberi nama Crayon Shinchan. Sungguh Misae tidak bisa terima dengan takdir kematian ini. Dia berusaha membuat dirinya tertawa, dengan menghadirkan cerita-cerita rekaan yang lucu dan konyol soal Shinchan, Himawari, dan kehidupannya.

Di balik kelucuan kisah yang ia gambarkan dengan Crayonnya, Misae tidak pernah benar-benar sembuh dari depresinya. Hingga akhirnya, kisah kelam ini menjadi mitos yang berkembang dari mulut ke mulut. Sebelum akhirnya dibuat komik resminya oleh komikus Jepang Yoshito Usui. Dan diangkat jadi serial animasi TV serta diangkat pula ke layar lebar menjadi film-film yang jumlahnya telah mencapai 36 film hingga tahun ini.

0 komentar:

Posting Komentar

Tentang Kami | Kontak