Senin, 07 November 2016

Indonesia Negeri Saba: Menurut Penerawangan Gaib

Namanya adalah negeri saba. Sebuah negeri yang memiliki kemakmuran dan kesuburan alam. Allah menganugerahkan pada negeri Saba kebun-kebun yang subur. Sayangnya, mereka semua kafir karena menyembah matahari. Pemimpin mereka adalah ratu saba, yang disebut pula sebagai Ratu Bilqis. Namun pada akhirnya, dalam Al Quran diceritakan bahwa pada akhirnya Ratu Bilqis itu beriman pada Allah. Karena dakwah yang disampaikan oleh nabi Sulaiman.

Dalam artikel ini tidak akan dijelaskan bagaimana dan siapa Ratu Bilqis secara panjang. Namun akan dijelaskan tentang negeri Saba, negeri tempat tinggal sang ratu. Penjelasannya pun tidak akan menyangkutkan dengan Al Quran. Ini penjelasan murni dengan penerawangan gaib oleh seseorang yang tidak bisa disebutkan namanya, sebut saja namanya sebagai Qilah.



Qilah adalah seseorang yang memiliki ketajaman mata batin. Ia tinggal di sebuah desa, dekat dengan gunung di Pulau Jawa. Dulu, sebelum ramai diberitakan tentang penemuan situs megalitikum gunung padang, Qilah mendapatkan mimpi tentang sebuah bangunan besar seperti teater, letaknya di Jawa Barat. Mimpi itu cukup mengerikan dan sangat nyata baginya. Tak lama kemudian setelah mimpinya, mendadak menyeruak kabar tentang penemuan situs gunung padang.

Qilah memang sering mengalami hal-hal aneh seperti ini. Di mana mimpinya selalu jadi kenyataan atau menjadi pertanda sesuatu akan menjadi viral bagi masyarakat. Tentang negeri Saba, dia mengiyakan bahwa negeri Saba memang dulunya adalah Indonesia. Nusantara ini.

Menurut Qilah, nusantara Indonesia dulunya adalah sebuah wilayah di mana penduduknya memang menyembah matahari. Mereka pun mengangkat pemimpin dari kaum perempuan. Salah satu pemimpin yang terkenal adalah Ratu Saba atau Ratu Bilqis itu. Ratu ini pula yang memperkenalkan tentang monotheisme di kalangan nusantara masa lampau.

Dalam penglihatan gaib Qilah, nusantara memang dipenuhi dengan bangunan-bangunan megah yang terkubur. Yang mayoritas difungsikan untuk ibadah atau ritus penyembahan. Mereka para penduduk Saba masa lampau sebenarnya bukan hanya menyembah matahari. Namun juga menyembah alam semesta ini, terutama bintang-bintang yang bersinar. Bangunan-bangunan peribadahan dibuat berdasarkan perancangan astronomis yang sangat hebat. Sayangnya, kini menurut Qilah bangunan itu terpendam. Bukan secara fisik, melainkan secara gaib. Semenjak Ratu Bilqis masuk Islam dan mengenal Allah, pelan-pelan, segala ritus pemujaan bintang dihilangkan. Oleh Allah dan tentunya atas kesadaran diri Bilqis dan penduduk Saba.

0 komentar:

Posting Komentar

Tentang Kami | Kontak