Terseram.com - Suku Dani membuat tercengang dunia karena tradisinya yang ekstrim ini. Tradisi ini adalah "iki palek". Dalam tradisi Iki Palek, mereka harus memotong jari-jari mereka. Tradisi yang menyeramkan ini ternyata masih saja dilakukan sampai sekarang. Tapi mengapa mereka mau menyakiti diri mereka sendiri?
Orang-orang suku Dani ternyata memotong ruas jari mereka ketika ada keluarganya yang meninggal. Menurut mereka hal tersebut dilakukan sebagai ungkapan rasa sakit atas meninggalnya keluarga mereka. Jadi mereka tidak hanya sakit secara batin saja, namun secara fisik juga mereka merasakan sakit.
Namun ternyata tradisi ini tidak wajib dilakukan oleh pria. Hanya wanita yang wajib melakukan tradisi potong jari ini. Ketika ada yang meninggal dalam sebuah keluarga, seorang yang berstatus Ibu biasanya akan memotong jarinya. Namun apabila seorang Ibu tersebut ternyata sudah meninggal, yang harus memotong jarinya adalah seorang anak wanita tertua.Meskipun tidak diharuskan bagi pria untuk memotong jarinya, namun masih ada juga ditemukan pria yang memotong jarinya karena ingin mengungkapkan rasa cintanya kepada keluarganya tersebut.
Cara memotong jari yang mereka lakukan juga ternyata cukup ekstrim. Mereka tidak menggunakan peralatan modern yang benar-benar steril. Sebuah kapak batu yang tumpul mereka pakai untuk memotong jari. Beberapa juga ada yang menggunakan pisau tradisional. Yang paling ekstrim adalah mereka menggigit jari mereka sendiri hingga putus.
Ketika seseorang memiliki banyak anggota keluarga, tentu saja membuat ia harus merelakan jari-jarinya dipotong ketika satu per satu anggota keluarganya meninggal. Bahkan ada ditemukan seorang wanita Suku Dani yang hanya memiliki 3 jari, hingga ada juga yang sudah tidak memiliki ruas jari lagi.
Tradisi yang sebenarnya tidak ada manfaatnya ini anehnya masih saja dilakukan di jaman serba modern ini. Meskipun memang sudah banyak juga masyarakat Suku Dani yang mulai meninggalkan tradisi ini.
Orang-orang suku Dani ternyata memotong ruas jari mereka ketika ada keluarganya yang meninggal. Menurut mereka hal tersebut dilakukan sebagai ungkapan rasa sakit atas meninggalnya keluarga mereka. Jadi mereka tidak hanya sakit secara batin saja, namun secara fisik juga mereka merasakan sakit.
Namun ternyata tradisi ini tidak wajib dilakukan oleh pria. Hanya wanita yang wajib melakukan tradisi potong jari ini. Ketika ada yang meninggal dalam sebuah keluarga, seorang yang berstatus Ibu biasanya akan memotong jarinya. Namun apabila seorang Ibu tersebut ternyata sudah meninggal, yang harus memotong jarinya adalah seorang anak wanita tertua.Meskipun tidak diharuskan bagi pria untuk memotong jarinya, namun masih ada juga ditemukan pria yang memotong jarinya karena ingin mengungkapkan rasa cintanya kepada keluarganya tersebut.
Cara memotong jari yang mereka lakukan juga ternyata cukup ekstrim. Mereka tidak menggunakan peralatan modern yang benar-benar steril. Sebuah kapak batu yang tumpul mereka pakai untuk memotong jari. Beberapa juga ada yang menggunakan pisau tradisional. Yang paling ekstrim adalah mereka menggigit jari mereka sendiri hingga putus.
Ketika seseorang memiliki banyak anggota keluarga, tentu saja membuat ia harus merelakan jari-jarinya dipotong ketika satu per satu anggota keluarganya meninggal. Bahkan ada ditemukan seorang wanita Suku Dani yang hanya memiliki 3 jari, hingga ada juga yang sudah tidak memiliki ruas jari lagi.
Tradisi yang sebenarnya tidak ada manfaatnya ini anehnya masih saja dilakukan di jaman serba modern ini. Meskipun memang sudah banyak juga masyarakat Suku Dani yang mulai meninggalkan tradisi ini.
0 komentar:
Posting Komentar